“
You
will Love San Francisco , You ll love it “ ujar suami berulang kali meyakinkan saya saat kami sedang menyusun itinerary untuk road trip di Amerika musim panas silam. Saya memang belum pernah menginjakkan kaki di San Francisco sebelumnya, berbeda dengan dirinya yang telah pernah menikmati kota yang terletak di propinsi California ini.
*
Kendaraan
yang kami kendarai tiba di pusat kota San Francisco tengah malam saat
itu setelah berkendara cukup jauh dari Los Angeles, yang semestinya
bisa ditempuh 6 – 8 jam, harus kami tempuh lebih dari 15 jam,
karena Mr Husband ingin melewati rute yang gak mainstream, yep kita
berkendara berputar melalui Coastline California dengan panorama yang
bikin WOW, mulai dari Santa Barbara – Big Sur - Carmel (di kota ini Arnold Schwarzenegger pernah menjadi Major di kota ini) - Monterey.
Karena
alasan itulah tak ada alasan untuk complain walaupun harus duduk
lebih lama di mobil. Dengan bermodalkan gps, akhirnya kami menemukan
tempat bermalam di chain hotel Travelodge sedikit pinggiran pusat
kota. Saat itu waktu menunjukkan pukul 11 malam, tak ada yang bisa
dilakukan lagi untuk melihat kota San Francisco. Malam itu kami
tertidur dengan pulasnya, terbangun karena bunyi guntur yang
bersautan...Oh no, menurut prakiraan cuaca, cuaca di SF bakalan tidak
bersahabat beberapa hari ini, begitulah memang cuaca di San Francisco
yang sudah diprediksi, meninggalkan Los Angeles dengan 28 derajat
celcius nya dan harus tiba di kota ini yang berbeda sampai 15 derajat
celcius di bulan Juli yang seharusnya panas.
No
luck for us but the journey cant wait.
Pakaian yang saya packing dari Los Angeles benar-benar salah kostum,
baju terbuka ala musim panas sudah pasti tak terpakai di kota ini
sepertinya, meaning: reason for me to shop today.Aha!
Union
Square adalah surga para shophopper nya San Francisco, segala toko
yang menyediakan kebutuhan mode tak terhitung jumlahnya. Perasaan
pertama yang saya rasakan berada di San Francisco adalah hmm kota ini
seperti perpaduan modernitas nya New York City dan vintage nya Eropa
,tercermin dari arsitektur bangunan-bangunan tua persis seperti di
Eropa.
Sayang
sekali, kami tak bisa berjalan kaki menyusuri kota cantik ini dengan
jalan kaki karena cuaca yang sama sekali tidak mendukung , walaupun
hanya dari kaca jendela mobil yang berembun, aura cantik kota ini
dapat saya rasakan, lalu lalang para pekerja dengan outfit bekerja
mereka yang dandy, satu tangan memegang payung dan sebelah nya lagi
membawa secangkir kopi to-go,
persis seperti adegan-adegan dalam film romantis Sweet November,
Serendipity, The Wedding Planner.
Tak heran mengapa banyak lagu merdu mengalun menceritakan mengenai kota yang satu ini. Mulai dari Tony Bennet di tahun 1950 an yang berat hati meninggalkan San Francisco ataupun Scott Mc Kenzie yang menyampaikan pesan dalam lagu nya bahwa kita akan bertemu banyak orang yang ramah ketika berada di San Francisco .
Bagi
pencinta film-film Hollywood, berada di kota San Francisco seperti
sedang mengalami dejavu, apa yang kita lihat sepertinya sudah pernah
kita alami, seperti saat saya berjalan di bawah jembatan fenomenal
jembatan The Golden Gate, jembatan yang aslinya berwarna merah ini
merupakan ikon kota San Francisco, saking banyaknya wisatawan yang
ingin melihat jembatan ini, pemerintah setempat menyediakan 'visitor
area', di halaman depannya nampak patung Joseph B Strauss, tertulis
“The Man Who Built The Bridge” di patung itu, beliau memang
adalah bapak pembangunan Golden Gate Bridge.
Alasan
dibangunnya Golden Gate Bridge adalah karena populasi penduduk San
Francisco Bay terus bertambah sehingga dirasa perlu membangun
jembatan untuk melintasi Golden Gate Strait.
![]() |
The Famous Golden Gate Bridge |

![]() |
Nonstop raining but who cares? we are in SF :) |
Wisata Mencekam di Penjara Alcatraz
Adalah
Alcatraz yang merupakan salah satu spot wisata nomor 1 di San
Fransisco, Alcatraz berada di tengah Teluk San Francisco dengan
luasnya sekitar delapan hektar. Alcatraz awalnya merupakan benteng pertahanan yang didirikan pada 1853.
Sebagai obyek wisata, Wisatawan terus berdatangan menaiki feri yang berangkat setiap setengah jam sekali dari pagi hingga malam dengan jarak tempuh sekitar 15 menit. Harga tiket yang harus dibayarkan adalah $36 untuk dewasa dan anak-anak sampai dengan usia 11 tahun adalah seharga $26, sedangkan untuk tiket tour malam hari sedikit lebih mahal. Karena favorite nya tour Alcatraz ini, disarankan untuk memesan tiket melalui official website “Discover Alcatraz” beberapa hari sebelum tour dilaksanakan.
Sebagai obyek wisata, Wisatawan terus berdatangan menaiki feri yang berangkat setiap setengah jam sekali dari pagi hingga malam dengan jarak tempuh sekitar 15 menit. Harga tiket yang harus dibayarkan adalah $36 untuk dewasa dan anak-anak sampai dengan usia 11 tahun adalah seharga $26, sedangkan untuk tiket tour malam hari sedikit lebih mahal. Karena favorite nya tour Alcatraz ini, disarankan untuk memesan tiket melalui official website “Discover Alcatraz” beberapa hari sebelum tour dilaksanakan.
Tur
sedianya berhenti di beberapa titik dan pemandu bercerita tentang
kisah yang pernah terjadi di tempat itu dimana kisah yang paling
menarik untuk disimak adalah tentang usaha pelarian para narapidana
kala itu, tapi menurut data yang disampaikan, tidak pernah ada
laporan mengenai tahanan yang berhasil kabur, yang usaha sih banyak,
namun dari 36 narapidana yang usaha untuk melarikan diri, tak ada
satupun yang berhasil , sebagian besar karena tenggelam, ditembak
mati dan sisanya kembali tertangkap.
Berhubung
statusnya tempat wisata, Alcatraz memiliki gerai penjual cendera
mata, yang dijual pun tak jauh dari hal-hal seputaran penjara,
seperti baju garis-garis hitam narapidana, poster, mug, magnet yang
terpampang wajah Al Capone disana, Al Capone adalah seorang turunan
Italia yang merupakan mafia dan gangster, karena karir kriminalitas
nya dia menjadi tahanan Alcatraz selama 26 tahun lamanya.
![]() |
Souvenir dari Penjara Alcatraz |
Menikmati
Kelokkan Lombard Street & Alamo Square
Jika
London punya Abbey Road yang terkenal karena video klip Beatles, dan
Paris punya Champs-Elysees,
maka
San Francisco punya Lombard Street.
Rasanya tidak
ada daftar jalan yang aneh yang tidak menyertakan Lombard Street,
yang terkenal sebagai jalan paling berkelok di dunia.
Lombard
Street sebenarnya merupakan area jalan yang panjang, hanya saja di
salah satu area di antara Hyde Street and Leavenworth Street terdapat
jalanan dengan kontur menurun yang memiliki 8 belokan. Di kedua sisi
kiri dan kanan tetap terdapat rumah penduduk yang memang terlihat
menurun mengikuti kontur jalan, sementara di tengah-tengah jalan
berkelok tersebut ditanam berbagai tanaman berbunga yang membuat
jalanan ini terlihat lebih cantik lagi, apalagi jika dilihat dari
bawah ujung jalan.
Tak heran banyak wisatawan terlihat sibuk
mengabadikan jalan ini. Saya pun menikmati kelokkan jalan Lombard
ini, entah 2 atau 3 kali saya dengan kendaraan kembali memutar jalan
demi bisa kembali menyusuri kelokkan Lombard.
![]() |
Jalan Paling Berkelok di Dunia - Lombard Street |
Lol, itu kelokannya lutju gitu wkwkwk :D and the golden gate bridge ... Aaahh ... ;)
ReplyDeleteiyahhh :-) Jalan paling berkelok di dunia, tp tetep lho di samping jalan ada jalan yg juga menurun menanjak :)
ReplyDeletekalo dari SFO ke union square, yang murah naik apa ya transportasinya?
ReplyDelete