Napak Tilas Jejak Firaun di Mesir







Sebelum akhirnya menetapkan Mesir sebagai daerah jajah petualangan saya berikutnya, terlintas beberapa negara sebagai pilihan,antara Mesir,Maroko atau Turki dan Mesir ada di peringkat teratas. Piramid,Cleopatra dan Tothankamon selalu ada di bayangan dan sepertinya posisi Mesir tidak tergantikan dengan negara lain untuk saat ini,ditambah lagi bulan-bulan di awal tahun adalah waktu yang tepat karena cuaca yang masih bersahabat,tidak terlalu panas. Pariwisata di Mesir tidak terlalu lama tertidur pasca pesta demokrasi negara mereka, malah terlihat lebih bangkit lagi, iklan pariwisata negara mereka kerap hadir di saluran televisi di Eropa, dan biro perjalanan pun kembali giat memasarkan produk paket perjalanan ke negeri Firaun ini.


Cairo & The Pyramids are Welcoming You
Pesawat Egypt Air yang membawa saya mendarat dengan mulus di bandar internasional Cairo, melewati loket keimigrasian, sang staff imigrasi yang kebetulan melayani saya bolak balik memeriksa halaman per halaman paspor hijau saya,tiap lembar visa yang tertempel disana diperiksa, entah apa maksudnya.
Staf imigrasi tersebut pun memberikan stempel di paspor saya setelah tidak menemukan hal-hal yang ganjil menurutnya.

Bandar udara Cairo merupakan bandar udara terbesar ke 2 di Afrika setelah Afrika Selatan, terletak di kota Heliopolis, satu wilayah di Cairo yang juga terkenal sebagai area elit.
Setelah mengambil satu koper bawaan saya, terlihat seseorang memegang papan bertuliskan nama saya, saya memang sengaja mengurus jasa penjemputan dari pihak hotel karena waktu tiba saya yang sudah cukup malam dan ini pertama kalinya saya berkunjung ke Mesir.

Mesir adalah Piramid dan Piramid adalah Mesir, teori dengan harga mati,oleh karena itulah hari pertama saya tiba di Cairo, Tour the pyramids adalah itinerary wajib. Di hotel saya menginap menyediakan shuttle untuk tour ini, dikenakan $16/Per person untuk akomodasi medium bus dan supir, tour dimulai dari jam 9 pagi dan selesai jam 3 Sore. Harga yang cukup masuk akal karena jarak tempuhnya juga lumayan jauh.
Piramid yang diketemukan di seluruh jajaran negeri Mesir adalah 138 buah banyaknya, tapi yang terbesar dan terkenal adalah 3 Piramid di GIZA dan Piramid Saqqara.
Supir membawa saya dan beberapa turis lainnya pertama kali menuju Piramid Saqqara, piramid ini adalah piramid tertua yangg diketemukan di Mesir, bentuknya seperti sudah lapuk sehingga saat saya berada disana banyak tiang penyanggah,entah untuk apa tiang-tiang tersebut. Bentuknya pun tidak terlalu sempurna seperti piramid Giza. Adalah Imhotep, arsitek pada masa pemerintahan Firaun Zoser, yang membuat pyramid pertama kali. Namun, yang ia buat bukanlah pyramid seperti yang terdapat di Giza, melainkan bangunan yang terdiri dari beberapa lapisan mastaba, yang makin ke atas makin mengecil ukurannya. Latar belakang Imhotep membuat bangunan seperti ini adalah karena bangunan seperti ini menggambarkan tangga untuk mengantarkan raja yang meninggal menuju surga.










Setelah berkeliling selama 2 jam, kembali kami melanjutkan perjalanan menuju Piramid berikutnya, Piramid Giza. Piramid Giza terdiri akan 3 piramid yaitu Piramid Khufu, Piramid Khafre dan Piramid Menkaure. Dari ketiga piramid ini,Piramid Khufu lah yg tertinggi,terbesar dan terlihat paling sempurna, salah satu dari “The Seven Wonders of the Ancient World” dan salah satu spot di dunia yang paling banyak diambil foto nya.

Piramid dibuat selain untuk digunakan sebagai pemakaman raja dan keluarganya, dalam piramid tersimpan juga berbagai kekayaan sebagai bekal kehidupan di alam baka, karena mereka mempercayai adanya kehidupan setelah kematian, sayangnya harta-harta tersebut banyak dicuri oleh para perompak piramid.
How the Great Pyramid was built is a question that may never be answered, meskipun sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? Dan berasal dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di atas bangunan itu? Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuan tahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat dijelaskan. Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000 lebih SM, namun pendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan kebimbangan yang diinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil penelitian.

Patung tubuh singa dengan kepala seorang raja atau dewa - The Great Sphinx - berdiri gagah tepat di hadapan 3 piramid ini seakan-akan menjadi penjaga sang piramid. Terus terang Sphinx adalah salah satu patung yang menarik perhatian saya, kembali banyak pertanyaan di dalam kepala ini mengenai patung yang satu ini, menurut ilmu Mesir kuno, Sphinx melambangkan kekuatan dan kebijaksaan. Hidung patung Sphinx ini sudah terkikis karena dimakan waktu,sehingga terlihat tanpa hidung, hal yang membuat terlihat makin misterius.

Sebagai tempat wisata paling popular di Mesir, kawasan Piramid Giza dipenuhi bukan saja oleh wisatawan dunia tapi juga para pedagang yang tidak kenal lelah merayu dalam menjajakan barang dagangannya dari postcard, souvenir berbentuk piramids, papirus palsu atau memaksa Anda untuk naik onta atau keledai miliknya, pastikan untuk selalu menawar jika Anda ingin naik onta atau keledai tersebut, kalau bisa dengan saksi saat Anda melakukan tawar menawar tersebut sehingga tidak ada kesalahpahaman.


Setelah mengikuti tour setengah hari ini, kamipun dibawa kembali ke hotel, saya bergegas untuk check out, karena memang saya sengaja membatasi kunjungan saya di Cairo, total waktu kunjungan saya yang hanya 5 hari ini akan saya manfaatkan keliling Mesir menuju Luxor dan Aswan.



The Stunning Open Museums City of Luxor
Dengan menggunakan jasa kereta api, saya melanjutkan perjalanan dari Cairo menuju pemberhentian selanjutnya: Luxor.
Luxor terletak 900 km dari Cairo - ditempuh dengan kereta api kurang lebih 10 Jam lamanya, saya mengambil kelas satu, tersedia juga sleeping car di dalam kereta ini, tapi kelas satupun cukup nyaman.
Bukan kebetulan kalau ada sekitar 10 orang di gerbong yang sama dengan kami adalah keluarga Indonesia asal Jogjakarta, mereka mau menuju Aswan, cukup menyenangkan mendengar ada orang-orang yang bercakap dalam bahasa Indonesia, dan mengetahui kami saat itu berada di benua Afrika.

Rute kereta dari Cairo menuju Luxor ini bukan rute yang paling aman ditempuh di Mesir, karena ada bagian yang sama sekali tidak aman untuk dilalui, yaitu region Dairut dan Asyut, dimana di daerah ini sering kali terjadi ancaman teroris dari esktrimis, tak heran kalo di setiap gerbong terlihat polisi dan tentara.
Saya sampai di Luxor kurang lebih jam 6 pagi, sempat terlihat matahari terbit sebelum saya turun dari kereta,sangat indah dan tidak disangka bahwa saya memiliki kesempatan melihat matahari terbit di negeri firaun ini.

Luxor disebut sebagai Museum Terbuka Terluas di dunia. Ekonomi Luxor seperti negara Mesir lainnya diperoleh dari Pariwisata dan bertani tebu.
Curah hujan per tahun di kota ini adalah Nol atau tidak pernah hujan sama sekali,jadi bisa dibayangkan dan bisa dimengerti bahwa high season untuk pariwisata adalah pada bulan November - Mei dimana cuaca berada di kisaran 25°c - 38°c .
Luxor dibagi menjadi dua bagian west bank dan east bank, dimana di antaranya dilalui Sungai Nil.

Setelah mempelajari dengan singkat buku panduan wisata yang saya bawa mengenai East Bank, segera saya meluncur menuju Karnak Temple, Karnak adalah kuil Mesir kuno terbesar di dunia, dibangun oleh Ramses II
Karnak ini luar biasa sukses membuat bulu kuduk saya berdiri, it feels like " is it all real? " Sambil mulut menggangga menahan rasa kagum dan takjub memandangi semua yang ada di depan pandangan mata saya, pilar-pilar tinggi besar kokoh berjajar sepanjang beberapa ratus meter dan dimana di sekujur tubuh pilar itu tertulislah tulisan Mesir kuno - Hieroglyphics .


Terus melangkah masuk ke dalam, kemegahan kuil fir’aun ini makin terasa, patung besar Ramses II juga terlihat sangat berwibawa. Ramsis II menjadi salah satu tuhan setelah dewa utamanya yang bernama Amun-Ra, dewa matahari.
Jika Anda penggemar film Hollywood seperti " The Mummy " , " Tomb Raider " dan " Death of Nile " maka di kuil inilah salah satu bagian dari film-film tersebut diambil.





Pada saat kami mengunjungi Karnak Temple ini, termometer cuaca menunjukkan angka 38°celcius, tak tahan rasanya untuk segera kembali ke hotel dan lompat ke kolam renang.
Keesokkan harinya atau hari ke dua saya di Luxor, telah saya agendakan untuk mengunjungi West Bank alias sebrangnya Sungai Nil. Sengaja taksi saya pesan sehari sebelumnya supaya pak supir taksi tiba di hotel sekitar jam 8 Pagi, waktu yang tepat untuk memulai pertualangan di Mesir, karena kalau terlalu kesiangan terlalu panas dan tak menyenangkan.
Di West Bank Luxor, yang paling menjadi favourite kami untuk dikunjungi adalah Valley of the Kings atau Makam para raja,dimana disana ditemukan sampai saat ini sebanyak 62 Makam, walaupun tidak semua makam tersebut adalah raja dan anggota kerajaan.
Tiket masuk seharga 150 EgyptianPounds adalah untuk masuk ke 3 makam pilihan saja, dan khusus untuk makam Tutankhamun dikenakan biaya tambahan sebesar 100 Egyptian Pounds, mengunjungi makam Tutankhamun adalah salah satu spot favorit para wisatawan,
Dalam sejarah pembuatan makam ini, bukti kehebatan seorang firaun pada masa nya terpancar dari betapa megah mewah dan indah makam yang mereka siapkan, dan makam Ramses VI adalah yang terbesar dan terindah dari makam-makam firaun lainnya.
Sayangnya di Valley of the Kings ini, kamera tidak diperkenankan untuk dibawa masuk ke area makam, tersedia loket penyimpanan kamera untuk seluruh pengunjung dan hukumnya wajib, memang keamanan disini agak berlebihan menurut saya.
Valley of the Queens, Medinet Habu, The Ramesseum,Deir el-Madinah ('desa pekerja), Makam makam para bangsawan, Mortuary Temple of Hatshepsut dan Colossi of Memnon.


The Best of The Best – Abu Simble Temple
Puas berkeliling Luxor, saya pun lagi-lagi merapikan barang bawaan saya untuk check out dari hotel dan melanjutkan perjalanan berikutnya ke kota Aswan yang terletak sekitar 214 km dari kota Luxor. Kembali saya menggunakan jasa kereta api, tiket kereta api disarankan dibeli langsung di kereta nya nanti, agak aneh memang, apa gunanya loket tiket di stasiun kalau begitu. Ternyata hal tersebut biasa diterapkan hanya kepada turis saja, sistem yang aneh.
Dengan memakan waktu 2,5 jam, tibalah saya di Aswan. Tidak ada special nya kota ini memang, alasan saya dan wisatawan lainnya kesini adalah untuk mengunjungi the one and only spectacular kuil ABU SIMBEL.




Abu Simbel adalah kuil termegah peninggalan Mesir Kuno di masa pemerintahan Firaun Ramses II. Kuil ini dibangun dengan desain dan konstruksi yang istimewa yaitu membentang menembus “perut” bukit, di dasar Sungai Nil.
Kuil Abu Simbel ini telah terkubur pasir dari gurun yang tersebar di Mesir. Di abad ke-6, ada catatan yang menunjukkan bahwa kuil tersebut terkubur pasir setinggi lulut patung raksasa Ramses II. Setelah kejadian itu, kuil tersebut akhirnya benar-benar terkubur dan akhirnya terlupakan hingga pada tahun 1813,peneliti dunia timur berkebangsaan Swiss, JL Burckhardt menemukan puncak kuil tersebut. Namun kali itu ia belum dapat masuk ke dalamnya.
Pada tahun 1817 JL Burckhardt kembali ke Abu Simbel dan berhasil masuk ke dalam kuil dan mengambil sebagian benda berharga yang bisa dibawanya. Nama Abu simbel sendiri diambil dari nama seorang bocah yang menjadi pemandu saat JL Burckhardt pertama kali datang ke sana. Anak tersebut mengaku bahwa ia melihat kuil tersebut dan menggali kuburan pasir itu sendirian sampai akhirnya kuil dapat terlihat.
Setiap wisatawan yang hendak melakukan kunjungan ke Abu Simbel hanya hanya dapat melalui tour agency atau hotel tempat Anda menginap,paket yang ditawarkan adalah $20/orang.
Tour dimulai dari jam 3 pagi, yes that early, karena semua mobil maupun bus yang menuju arah Abu Simbel harus berada di lokasi pusat kota Aswan selanjutnya konvoi dan dikawal oleh tentara dan para polisi Mesir. Ratusan mobil dan bus berkumpul di titik point highway kota Aswan, dan setelah sembahyang subuh barulah kami berangkat ke Abu Simbel. Karena alasan keamanan, para wisatawan yang ingin berkunjung ke Abu Simbel akan diescort oleh polisi dan tentara Mesir.

Pemandangan yang luar biasa pada saat saya menuju ke abu simbel, kiri kanan padang pasir yang aduhai. Maklumkanlah saya yang sangat norak ini melihat padang pasir yang sepanjang mata memandang, bahkan sekali-kali saya menangkap adanya fatamorgana di tengah padang pasir yang tandus.


Pada tahun 1963, UNESCO merelokasi Kuil Abu Simbel sekitar 200 meter ke selatan. Alasannya karena Kuil Abu Simbel terancam tenggelam oleh karena kenaikan permukaan aliran Sungai Nil akibar proyek bendungan Aswan. Kuil Abu Simbel yang ditata ulang menghadap Danau Nasser ini menjadi proyek pergeseran bangunan paling spektakuler di abad ke-20 dan menjadi daerah tujuan wisata yang terkenal di Mesir dan seluruh dunia.

Setelah pulang dari perjalanan Mesir ini,jika ada yang menanyakan kepada saya apa yang paling berkesan selama perjalanan tersebut, pasti saya akan menyebutkan Abu Simbel di urutan teratas baru setelah itu Piramid & Sphinx.
Entahlah ada kekuatan magis apa yang membuat saya merasa bahwa tempat ini sangatlah istimewa, hal inipun pasti akan dikonfirmasikan oleh siapapun yang pernah berkunjung kesana. Mungkin karena cara dan jarak tempuh untuk sampai ke Abu Simbel cukup ada tantangannya.



------------------------------------------------------------------


D E T A I L S:
1.) Fakta mengenai Mesir:
Mata uang : Egyptian Dollar
Kode telepon : +20


2.) Visa
Pemegang paspor RI memerlukan visa untuk berkunjung ke Mesir, pengurusannya dilakukan di kedutaan Mesir sebelum Anda berangkat, hubungi kedutaan Mesir untuk persyaratan pembuatan visa.
Alamat kedutaan Mesir di Jakarta:
Jl Teuku Umar No 28
Jakarta Pusat 10310


3.) How to get there
Emirates Airlines : Jakarta - Dubai - Cairo
Lufthansa Airlines : Jakarta - Frankfurt - Cairo
Atau hubungi travel agency anda untuk alternative rute menuju Cairo , atau Luxor .

4.)
**Where to Sleep in Cairo
Hotel Le Meridien Heliopolis
51 Al Orouba Street, Cairo
+20 222 905 055

Safir Hotel
El Messaha Square – Reffaa Street,Cairo
+20 2748 2424

**Where to Sleep in Luxor
Sheraton Luxor Hotel
Al Awameya
Luxor 83951
+20 952 274 544

**Where to Sleep in Aswan
Pyramisa Isis Island Aswan
Isis Island, Aswan
+20 972 317 400

INSTAGRAM FEED

@soratemplates