Marhaban! Kunjungan
saya ke Jordania kali ini adalah tak lain dan tak bukan untuk
mengunjungi Petra, salah satu dari 7 keajaiban dunia yang divoting
melalui Swiss Foundation oleh lebih dari 100 juta manusia di seluruh
dunia dan dideklarasikan pada tanggal 7-7-07 yang lalu di Portugal.
Welcome to Amman, Capital of Jordan
Banyak
jalan menuju Petra, bisa melalui Mesir ataupun Amman-ibukota
Jordania- saya memilih tiba di Amman ,kota tua yang belum pernah saya
singgahi. Dengan armada Royal Jordanian Airline sampailah saya di
bandara Nur Alia-Amman. Bandara tua yang kecil dan tidak terlalu
sibuk sedangkan bandara yang baru sedang dalam tahap pembangunan.
Udara saat itu sekitar 15 derajat celcius dan sangat segar, maklum
saya tiba di bulan Desember ,musim dingin untuk Jordania,masa-masa
yang tepat jika ingin plesier ke timur tengah.
Di
luar gerbang kedatangan terlihat loket informasi, langsung saya
tanyakan bagaimana cara menempuh kota Amman, dari Informasi yang
disarankan ternyata Bandara menyediakan shuttle bus dari dan ke pusat
kota, dengan biaya JD3 / Rp.36.000,- per orang nya. Bus tersebut
membawa saya sampai tiba di perhentian akhir yaitu di terminal
selatan Amman. Dengan pemandangan layaknya middle east , terlihat
jelas angka turunnya curah hujan sangatlah langka, jalanan, tanaman
dan gedung nyata terlihat berdebu. Amman mempunyai sejarah yang
panjang – ia pernah dijajah oleh Empayar Assyrian, Persian, Greek,
Roman dan Byzantine.
Sepanjang
perjalanan menuju pusat kota, lalu lintas cukup sepi saat
itu,ternyata karena hari itu bertepatan dengan Hari raya isra Miraj
dimana penduduknya lebih memilih untuk tinggal di rumah dan merayakan
hari raya bersama keluarga
Sesampainya
di hotel,mulailah saya mengumpulkan informasi bagaimana cara menempuh
Petra dari Amman, di hotel dan travel agency memang banyak menawarkan
paket sehari ke Petra dengan rata-rata biaya JD50/Rp 600.000,-per
orangnya dan harga belum termasuk tiket masuk Petra.
Karena
saya menyebut diri saya traveler dan bukan turis (Social Media sedang sibuk mengklasifikasikan kedua jenis pejalan ini kan? hahaha ) ,
maka saya mulai mencari alternative dan didapatkanlah informasi bahwa
ada public bus bernama Jett yang setiap harinya mengakomodasikan
pendatang yang ingin mengunjungi Petra, tiket yang ditawarkannya
sangatlah reasonable, per orang hanyalah
JD16/Rp.170.000,- saja untuk pulang pergi dengan bus besar yang
sangat nyaman, shuttle ini setiap harinya berangkat jam 6 pagi dari
Amman dan kembali jam 4 sore dari Petra.
Disarankan untuk membeli
tiket sehari sebelumnya di kantor pelayanan bus Jett ini, lokasi nya
terletak di tengah kota Amman ( terminal Abdali )dan semua supir
taksi selayaknya tahu dimana kantor Jett tersebut , dari downtown
Amman kurang lebih JD 0,50 saja untuk taxi (ingat ya,jangan
menggunakan argo meter,tawarlah sebelum naik taksi), saya memilih
jalan kaki menuju lokasi tersebut,selain udara yang mendukung,
keuntungan lainnya banyak interesting spot yang bisa dilihat
sepanjang perjalanan seperti Amphiteather dan Citadel, spot yang
wajib dikunjungi yang juga merupakan Icon kota Amman ini.
Harga
tiket masuk Amphitheater adalah JD1/Rp.12.000,- per orang, dengan
tiket yang sama Andapun bisa mengunjungi museum rakyat yang terletak
di dalam amphitheater tersebut. Theatre ini mengarah ke arah utara,
untuk melindungi penonton dari cahaya matahari. Tempat duduk yang
paling atas dipanggil sebagai ‘The Gods‘.
The
Essence of the Friendliness
Dalam
waktu beberapa jam saja,saya sudah mendapatkan kesimpulan bahwa
penduduk negara ini cukuplah ramah dan bersahabat, mereka sepertinya
sudah biasa melihat pendatang yang berlibur di negaranya; seperti
pada suatu saat saya bertanya kepada orang di pinggir jalan arah ke
tempat yang saya tuju,sayangnya orang tersebut tidak bisa berbahasa
Inggris,tapi karena niat dia untuk membantu saya,diberhentikannyalah
sebuah mobil dan meminta pengendara itu untuk membantu. Sangat
tersentuh rasanya melihat kejadian ini.
Akhirnya
hari yang ditunggu pun tiba, perjalanan dari kota Amman ke Petra
dengan jarak tempuh selama 3,5 jam itu rasanya singkat untuk saya
rasakan saking excitingnya,ingin melihat Petra.
Banyak
pengunjung Petra yang memutuskan untuk tinggal lebih dari 1 hari di
kota ini, akomodasi , rumah makan dan toko souvenir banyak tersedia.
Memang pemerintah Jordania sangatlah memperhatikan obyek wisata yang
mereka miliki,dimana merupakan salah satu pemasukkan devisa terbesar
untuk negaranya.
Tiket
masuk seharga JD50 per orang atau sama dengan Rp. 600.000,- untuk
kunjungan 1 hari lumayan merogoh kantong, banyak pengujung yang
berdebat di depan loket tiket mengenai harga tiket yang over price
ini, untuk catatan harga tiket untuk warga Negara Jordania hanyalah
JD1 atau Rp.12.000 yang selama tahun 2010 sudah mengalami kenaikkan
selama 3 kali.
Petra!
The Rose Red City
Dengan
tiket di tangan, saya mulai menyusuri area arkeologi ini , kamerapun
tiap menit melakukan tugasnya, rasanya setiap belokkan dan ujung
jalan ingin saya abadikan. Adalah The Bab-as-siq , jalan berliku
penuh kerikil dengan batu-batu merah setinggi 100-200 meter
mengantarkan saya berjalan selama
1,5 kilometer sampai mata saya menangkap sesosok bangunan yang sering
saya lihat di majalah traveling dan postcard, ah akhirnya The
Treasury ada di hadapan saya, berdiri gagah, cantik , impressive dan
penuh misteri,such an amazing and magnificent!
Pikiran melayang menuju ribuan tahun yang lalu, apakah yang terjadi disini saat itu, tempat apakah ini sebenarnya, bagaimanakah situasi orang-orang disini pada jaman tersebut,pertanyaan-pertanyaan itu selalu bermain di kepala ini sementara mata memandang ke sekeliling, tidak heran jika jutaan manusia di dunia menobatkan tempat ini sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia, sudah sepantasnya.
Waktu
yang tepat untuk berkunjung adalah sebelum tengah hari,, karena sinar
matahari masih menyinari bangunan ini tanpa terhalang dan pastinya
pasukkan ratusan turis belum tiba sehingga Anda dengan leluasa
membuat foto narsis di depan The Treasury ini. Bangunan ini menjadi
bagian dalam film Hollywood arahan Steven Spielberg, Indiana Jones &
the Last Crusade yang dibintangi Harrison Ford, tapi percayalah
menikmati Petra secara langsung jauh lebih menarik daripada menonton
film tersebut.
Petra
bukan hanya bangunan The Treasury ini, masih banyak lagi spot yang
diketemukan dan bisa kalian nikmati, sebut saja Royal Tombs,
Mausoleum of Sextus Florentinius, Amphitheate dengan daya tampung
8000 orang sampai menuju The Monastery yang tidak kalah
spektakulernya, Monastery wajib ditempuh melalui 800 anak tangga
sekali jalan, dengan medan yang penuh kerikil,pasir dan menanjak
pastikan kalian memakai sepatu yang nyaman dan bekali diri dengan air
putih,biskuit,memory card dan battery yang penuh dalam kamera.
Things
to know
1.)
Visa :
untuk
pemegang paspor RI , nikmati kenyamanan berkunjung ke Jordania,
karena adanya sistem Visa on Arrival untuk WNI , ataupun diurus
sebelum keberangkatan di Kedutaan Jordania di Jakarta, kelengkapan
info ini bisa diakses di http://www.jordanembassy.or.id
2.)
Mata uang Jordania : Jordanian Dinar
3.)
Code telephone : +99
4.)
How to get there :
-
Garuda Indonesia Jakarta – Abu Dhabi dan dilanjutkan dengan Royal
Jordanian Airlines/ Etihad Air menuju Amman
-
Royal Jordanian Airline dari Jakarta – Bangkok – Amman
Atau
contact travel agency Anda, karena banyak alternatif menuju Amman
dari Jakarta
5.)
Where to sleep in Amman:
-
InterContinental Jordan *****
Islamic
College Street,Second Circle,Amman +962-6-4641361
-
Toledo Amman Hotel ***
Jabal
Al-Hussein, 37 Al Razi Street ++962-6-465-7777
-
Abdali Inn Hotel **
Suleiman
Al Nabulsi Street, Abdali Area - down from King Abdullah Mosque,
facing old taxi station, Amman
-
Jordan Tower Hotel *
Hashmiyeh
downtown Amman,next to the Roman Amphitheatre
6.)
What to eat :
Banyak restoran ataupun rumah makan di Amman, harganya pun bervariasi, Anda bisa lihat menu harga yang biasa dipampang di depan restoran mereka. Menu yang sering terlihat di buku menu adalah Mensaf , semacam semur daging diolah dengan yoghurt sauce, dan Makloubat yaitu grilled chicken yang telah di marinated. Jangan lewatkan merasakan Baklava sebagai teman minum Arabic Coffee