-Panduan Traveling ke Istanbul, Turki-
“
If
one had but a single glance to give the world, one should gaze on
Istanbul.”
begitulah kutipan terkenal dari sang Alphonse
de Lamartine, penulis, penyair dan politikus asal Prancis pada era
tahun 1800an yang saya amin-i ketika saya berada di kota tersebut.
Walaupun
kota Ankara adalah yang merupakan ibukota Turki, tapi Istanbul lah
yang memiliki karisma tersendiri di mata wisatawan. Istanbul
yang terkenal dengan sebutan kota 1000 mesjid ini disebut-sebut
sebagai salah satu kota terindah di dunia yang kaya akan jutaan
sejarah, kota ini menjadi saksi pergantian kekuasaan di dunia selama
berabad-abad lamanya dari mulai Roman
Empire,
Byzantine
Empire,
Ottomant
Empire dan
sejak tahun 1924 menjadi bagian dari Republik Turki. Karena
pergantian kekuasaan inilah membuat Kota ini berkali-kali juga
mengganti namanya sesuai masa penguasanya, seperti Bizantium pada
kekaisaran Byzantine, lalu berubah menjadi Konstantinopel selama
pemerintahan Kaisar Constantine lalu akhirnya menjadi Istanbul pada
saat kota ini ditaklukkan oleh Dinasti Ottoman.
Secara
geografis, kota unik ini berdiri di atas 2 lempengan benua, yaitu
Benua Asia dan Benua Eropa dimana keduanya dipisahkan oleh Selat
Bosphorus. Dua lempengan benua ini dihubungkan oleh suatu jembatan
yang panjang dan megah, yaitu Jembatan Bosphorus. Tak heran dibilang
unik, karena kota inilah satu-satunya di dunia dimana kita bisa
melalui dua benua yang berbeda hanya dalam hitungan detik. Kota
Istanbul di bagian Eropa memang hanya 20% dari keseluruhan luas kota,
namun di area inilah pusat bisnis, perdagangan dan tempat wisata
dimana bangunan bersejarah yang dikunjungi para wisatawan berada,
sementara sisi bagian Asia nya adalah pemukiman rakyat.
Jadi
mereka tidur di rumah di benua Asia dan bekerja di benua Eropa, unik
bukan?
Tak ada
istilah kapan waktu terbaik berada di Istanbul, setiap saat di
sepanjang tahun pastilah memberikan pengalaman terbaik. Walaupun
demikian diantara 4 musim yang meliputi Istanbul sepanjang tahunnya,
saat musim semi bisa dijadikan pilihan untuk berkunjung dimana udara
yang sejuk dan menyenangkan karena bunga-bunga bermekaran di setiap
taman kota, serta matahari pun terbenam cukup terlambat yaitu sekitar
pukul 8-9 malam sehingga waktu untuk berkunjung ke tempat-tempat
wisata bisa lebih panjang.
The
Landmarks of Heritage Luxury
Pada
dasarnya Istanbul dibagi menjadi 8 wilayah dimana hotel dan hostel
banyak ditemukan di daerah Kota Tua Sultanahmet karena di area inilah
terdapat landmark
kota istanbul yang sangat terkenal yakni Blue
Mosque atau
kata orang Turki nya Sultanahmet
Camii.
Ketika sang guide menyebutkan bahwa bangunan yang kita datangi itu
adalah Blue Mosque, saya sempat terperangga karena bingung “apa gak
salah yah si guide ini, ga ada biru-birunya gini kok bisa dibilang
mesjid biru.” “Eitsss jangan bingung-bingung kata si guide,
tunggu sampai di dalam dulu baru kamu tahu nanti alasan mengapa
mesjid ini disebut mesjid baru”.
Akhirnya setelah melepas sepatu
seperti layaknya ritual masuk rumah ibadah mesjid, saya baru
mengangguk tanda akur bahwa alasan mesjid ini disebut mesjid biru
adalah karena keramik dinding bagian dalamnya yang berwarna biru,
tak tanggung-tanggung 21.043 keping keramik biru disusun sedemikian
rupa menghasilkan masterpiece yang sempurna. Keramik tersebut khusus
dikirim dari tempat pembuatan keramik terbaik dari daerah Iznik.
Mesjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Ahmet I sekitar
tahun 1609-1616 oleh arsitek Mehmet Aga. Didekorasi dengan karpet
merah tebal yang hangat dan jendela sebanyak 260 buah di dalamnya
untuk mengatur sirkulasi udara.
Mesjid
ini bebas dimasuki oleh yang non muslim karena dijadikan obyek
wisata. Hanya pada saat jam sholat masjid ini ditutup sementara untuk
sholat para jemaahnya, setelah itu buka kembali. Semua tour guide
dengan bebas berdakwah memperkenalkan Islam yang sebenarnya kepada
non Muslim dan didalam masjid ada 'pertunjukan' yang bisa disaksikan
para turis yaitu membaca Al Qur'an.
Sekedar
tips, sangat disarankan apabila merencanakan akan mengunjungi Blue
Mosque sebaiknya tidak menggunakan celana atau rok pendek dengan
atasan tanpa lengan. Hormatilah tempat yang akan dikunjungi.
Bangunan
grande
lainnya yang terletak hanya berseberangan dengan Blue Mosque adalah
Hagia
(Aya) Sophia.
Hagia
Sophia merupakan salah satu bangunan tertua di dunia yang berumur
lebih dari 1400 tahun.
Pada
dasarnya bangunan ini berfungsi sebagai gereja Ortodoks yang dibangun
pada masa Constantine, kemudian pada saat Ottomant Empire mengambil
alih kuasa bangsa Turki, fungsi awal bangunan gereja ini berubah
menjadi mesjid hingga tahun 1934.
Perubahanpun terjadi atas bangunan
ini selama perubahan fungsi tersebut, seperti pemasangan empat menara
di bangunan luar dan simbol-simbol kekristenan yang terbuat dari
keramik ditutup dan diganti dengan simbol dengan huruf kaligrafi yang
dipasang di dinding dan sudut-sudut bangunan.
Pada
tahun 1937, fungsi bangunan diubah menjadi Museum oleh bapak bangsa
Mustafa Kemal Ataturk. Gambar nuansa kekristenan yang sebelumnya
dicat atau ditutupi mulai diperlihatkan kembali tanpa mengganggu
atribut Islam yang sudah ada. Inilah satu satunya bangunan yang unik
pernah saya lihat dimana dalam satu tempat ada atribut dua agama
berdampingan secara serasi. Diatas Mimbar terpampang gambar Yesus
dan Bunda Maria serta kaligrafi Islam bertuliskan Allah &
Muhammad .
Memasuki
jam sholat, terdengar suara adzan bersahut-sahutan dan merdu sekali
dari kejauhan, kawan segroup saya kala itu yang asli Korea sangat
surprise dengan
suara tersebut, dia terus-terusan bertanya suara apakah itu dan
segera diambilnya smartphone
dan langsung merekam suara adzan tersebut sambil berkata kepada saya
bahwa suara tersebut sangat exotis terdengar indah di telinganya.
Saya jelaskan bahwa suara tersebut adalah adzan atau panggilan umat
Islam untuk segera ke mesjid untuk beribadah bersama.
Banyaknya
obyek wisata di Istanbul membuat kita pintar mengatur waktu dan
prioritas. Untuk obyek wisata Blue Mosque dan Hagia Sophia lokasinya
berada di satu komplek, sehingga dapat dilakukan perjalanan sendiri
tanpa menggunakan travel biro, selain itu menghemat biaya, dan juga
karena pertimbangan kebebasan dan keleluasaan dalam waktu.
Wisata
lainnya yang juga berada di area Kota
Tua Sultanahmet adalah Yerebatan
Cistern (Yerebatan Sarniçi)
atau disebut juga Sumur Basilika. Sesuai namanya Yerebatan berarti
bawah tanah dan Sarnici berarti waduk. Waduk bawah tanah ini
dibangung pada jaman Konstantinopel dengan ukuran 138 meter panjang
dan 64,6 meter lebar dengan kapasitas lebih dari 21 juta galon.
Alasan
pembangunan waduk bawah tanah ini adalah karena pada
masa itu persediaan air disuplai dari sumber air yang berasal dari
hutan Belgrade, 25 km utara kota Istanbul. Namun selama masa
peperangan dimana tentara musuh seringkali merusak saluran air maupun
meracuni sumber air, maka dibangunlah waduk-waduk besar yang
digunakan sebagai tempat penyimpanan air.
Para
wisatawan diperbolehkan berjalan di antara dinding-dinding waduk
tersebut sambil menggagumi keindahan bangunan bawah tanah peninggalan
Romawi , selama berjalan disana sengaja lampu yang menjadi penerangan
dibuat hanya temaram saja dengan alunan musik klasik yang membuat
suasana seperti berada di masa lampau, yang ada di otak saya saat itu
adalah bayangan para tentara Romawi dengan pedang dan gadai nya,
ataupun para budak belian , gladiator dan spartacus dengan kostumnya.
Di
bagian paling belakang waduk ini ada hal yang menarik perhatian para
pengunjung yaitu patung kepala Medusa yang dijadikan alas dari tiang
waduk, yang satu diletakkan terbaring, dan yang lain diletakkan
terbalik. Melalui buku panduan yang saya baca diceritakan bahwa konon
sosok Medusa
adalah perempuan berambut ular. Sebelumnya Medusa adalah seorang
gadis cantik yang memiliki bola mata berwarna hitam, rambut panjang
dan tubuh yang indah.
Ia jatuh cinta pada Perseus, anak Dewa Zeus.
Pada saat yang sama Dewi Athene juga jatuh cinta pada Perseus dan ia
sangat cemburu pada Medusa dan mengutuk Medusa dengan mengubah
rambutnya yang indah itu menjadi segerombolan ular. Perseus sangat
sedih mengetahui kutukan yang menimpa Medusa, maka dengan berat hati
ia memenggal kepala Medusa. Pada setiap peperangan, ia
mempertontonkan kepala Medusa pada setiap musuhnya dan Perseus
memenangkan setiap peperangan.
Berdasarkan
kisah ini, maka pada masa Periode Bizantium, setiap kepala pedang
dihiasi dengan ukiran kepala Medusa.
Get
along with local people
menjadi ritual di setiap destinasi yang saya kunjungi, seperti naik
kendaraan umum ataupun mengunjungi pasar tradisional. Bukan saja demi
alasan berinteraksi, tapi juga secara tidak langsung kita dapat
mengenal lebih jauh lagi mengenai budaya dan kesehari-harian mereka.
Berada di pasar tradisional, saya bisa melihat aktifitas dan denyut
nadi kehidupan suatu daerah secara langsung.
Di
Istanbul sendiri ada 2 pasar yang wajib dikunjungi yaitu
Spice Bazaar (Misir Carsisi) dan Grand Bazaar (Kapalli Carsi).
Sesuai namanya, Grand Bazaar disebut-sebut sebagai pasar tertua dan
terbesar di dunia dengan jumlah kios sekitar lebih dari 4000an kios,
dimana rata-rata mereka menjual karpet, keramik porselen, selendang
pashmina, jaket kulit, parfum dan masih banyak lagi.
Jika
Anda berniat untuk berbelanja disini, hanya satu tips dari saya yaitu
Tawarlah!
Namun
untuk Anda yang tak tertarik untuk membeli, disarankan untuk tidak
memulai percakapan dengan sang penjual, mereka memiliki sense of
marketing yang sangat tinggi, mulai dari ditawarkannya secangkir teh
panas sebagai tanda keramahan mereka sampai dengan menjelaskan
bagaimana proses dari produk yang mereka jual, siapkan alasan jitu
untuk bisa meninggalkan toko mereka jika Anda tak berniat untuk
membeli.
Sedangkan
untuk Spice Market, disana khusus menjual beraneka ragam bumbu dan
rempah-rempah, berbagai manisan khas turki, buah kering dan selai
juga dijual disini. Menurut saya, pasar ini sangat fotogenik, para
penjual dengan begitu ahlinya menyusun berbagai macam rempah yang
berwarna warni itu seperti piramid. Andai saja tidak ada batasan
kilogram dalam koper yang harus saya bawa pulang nantinya, rasanya
ingin membeli semua yang ada dijual di spice market ini.
Turkish Delights & The Culinary
Bagi Anda yang suka bertualang kuliner, menikmati makanan khas dari negara lain pasti bisa menimbulkan pengalaman tersendiri. Makan makanan ala Turki serupa dengan makan ala Eropa yaitu terdiri akan makanan pembuka, utama dan penutup. Serangkaian makanan pembuka berupa salad dan soup yang disebut Meze. Menu pembuka lainnya, Feslegenli Karides salatsi yaitu salad udang yang diolah dengan bumbu rempah, serta Taza Kisnisli Ahtopot Salitsi, salad gurita dengan bumbu ketumbar. Sedangkan untuk hidangan utama atau Ana Yemekler, salah satu menu utama yang biasa disajikan adalah Kuzu Tandir ve Ic Pilav yaitu tandori daging domba khas Turki yang disajikan dengan nasi Pilaf kaya bumbu.
Hidangan penutup disebut Tathlar dimana yang bisa disajikan adalah Asure yang juga dikenal dengan Puding Nuh. Nama tersebut diambil dari sejarah Nabi Nuh yang berhasil mendarat dengan kapalnya dan merayakan dengan membuat hidangan yang terbuat dari biji-bijian kering hingga menyerupai puding. Dan, tidak ketinggalan tersedia makanan manis khas Turki, Baklava, Turkish Delights, pastri panggang yang berisi kacang pistachio dan walnut.
Transportation
Istanbul
adalah daerah tujuan wisata dunia, sehingga
transportasi
sangat memadai.
Transportasi
utamanya adalah tram dan metro, untuk mempermudah sebaiknya bawalah
senantiasa peta jalur tram dan metro. Satu hal yang menjadi favourit
para pengunjung yang datang ke istanbul adalah bosporus
cruise di
mana Anda bisa menikmati keindahan istanbul dari selat bosporus
dengan menggunakan kapal.
Apabila
menginap di daerah Sultanahmet, maka cukup jalan kaki untuk
mengeksplor obyek wisata Istanbul.
Facts
About Istanbul
1.
Mata uang: Turkish Lira
2.
Kode telepon : +90
3.
International Airport: Istanbul Ataturk International Airport
4.
Visa On Arrival untuk para pemegang paspor Indonesia, dimana visa
bisa diurus pada saat ketibaan di bandar udara di Istanbul dengan
membayar $25 untuk waktu kunjungan selama 30 hari. Siapkan foto
ukuran paspor dan informasi tempat dimana Anda akan menginap selama
di Istanbul.
Kedutaan
Turki di Jakarta dapat dihubungi di:
Alamat
: H.R Rasuna Said Kav. 1, Kuningan - South Jakarta 12950
Phone
: (021) 525
6250
Email
: embassy.jakarta@mfa.gov.tr
Website:
http://jakarta.emb.mfa.gov.tr/
(Juni 2013: Updated info mengenai visa Turki, sekarang bisa mengajukan visa Turki secara online, melalui website: https://www.evisa.gov.tr/en/ )
5.
How to Get There
Turkish
Airline : Jakarta – Singapura - Istanbul
Qatar
Airline : Jakarta – Doha – Istanbul
Emirates
Airline : Jakarta – Dubai – Istanbul
atau
hubungi jasa biro perjalanan di kota Anda untuk alternatif
penerbangan lainnya.
No comments:
Post a Comment
Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan