Itinerary Liburan ke Tunisia: Alternatif Seru Setelah Maroko


Bebas Visa untuk WNI Sejak 1 Juli 2023!

Sejak 1 Juli 2023, warga negara Indonesia bisa masuk Tunisia tanpa visa hingga 90 hari. Ini bukan cuma kabar baik buat para traveler, tapi juga bukti kalau paspor Indonesia makin kuat secara perlahan dalam urusan bebas visa. 

Dan ini bisa banget jadi opsi buat kamu yang sedang atau akan traveling ke Maroko, karena secara geografis Tunisia itu literally tetangganya Maroko—satu daratan Afrika Utara, beda vibe! 

Tunisia juga masih tergolong less under the radar alias belum terlalu mainstream, jadi kamu bisa menikmati suasana autentik Afrika Utara yang lebih sepi tapi tetap cantik.


-


Itinerary dan Rekomendasi Transportasi & Penginapan


Hari 1 – Tiba di Tunis, Menginap di Sidi Bou Said


Kami berangkat dari Brussels Airport dan mendarat di Tunis-Carthage Airport. Dari sana, kami langsung menuju Sidi Bou Said, sebuah kota kecil di pesisir yang hanya sekitar 20 menit dari bandara. Kota ini benar-benar cantik—nuansa putih-biru yang khas, mirip Santorini versi Arab. 

Sidi Bou Said jauh lebih tenang dibanding Tunis, cocok buat kamu yang suka tempat estetik, chill, dan nggak terlalu ramai.



Hari 2 – Menjelajahi Sidi Bou Said

Kami habiskan satu hari penuh di Sidi Bou Said. Jalan-jalan santai di gang-gang berbatu dengan dinding rumah bercat putih dan pintu biru, ngopi di kafe dengan view laut, dan tentunya mampir ke Museum Dar El Annabi—museum rumah tradisional yang menunjukkan seperti apa kehidupan keluarga Tunisia zaman dulu, lengkap dengan perabotan otentik dan kisah-kisah lokal. Ini salah satu tempat favorit kami karena bisa kasih insight budaya Tunisia yang dalam tanpa terasa seperti turis banget.


💛Related Post : Sidi Bou Said, Kota Pesisir Tunisia yang Estetik


Hari 3 – Mengunjungi Situs Bersejarah Carthage

Hari ketiga kami lanjut eksplorasi ke Carthage, kawasan arkeologi peninggalan Kekaisaran Romawi. Di sini kamu bisa lihat reruntuhan teater Romawi, tempat pemandian kuno (Antonine Baths), dan sisa-sisa pelabuhan Punic yang dulunya pusat kejayaan kota. Lokasinya dekat dari Sidi Bou Said, jadi sebenarnya kalau kamu mepet waktu, bisa gabungin itinerary hari ke-2 dan 3 jadi satu hari saja. Tapi kalau kamu traveling bareng anak kecil (seperti kami), lebih enak slow travel dan nikmatin tiap tempat dengan santai.


Hari 4 – Sightseeing di Kota Tunis

Hari keempat kami keliling Tunis, ibu kota Tunisia. Kota ini cukup ramai, tapi menyenangkan untuk dijelajahi. Kami mampir ke Medina of Tunis, area kota tua yang masuk warisan UNESCO. Isinya pasar tradisional (souk) dengan segala macam barang—dari karpet, parfum, rempah, sampai kerajinan tangan lokal. Kami juga sempat makan siang di restoran lokal dan nyobain couscous Tunisia, serta teh mint manis yang disajikan dengan kacang pinus di atasnya—unik dan enak banget!





Hari 5 – Road Trip ke Sousse via El Jem

Dari Sidi Bou Said, kami lanjut ke kota Sousse. Karena jaraknya lumayan (sekitar 147 km), dan transportasi umum di Tunisia kurang efisien (nggak kayak Maroko), kami sewa mobil lengkap dengan sopir. Dalam perjalanan, kami mampir ke El Jem, amfiteater Romawi yang luar biasa besar dan salah satu yang paling terawat di dunia. Rasanya kayak lagi di Colosseum, tapi tanpa keramaian turis.


💛Related post : Terpukau Megahnya Amphitheatre El Jem , Teater Romawi Kuno di Benua Afrika


Hari 6 & 7 – Santai di Sousse & Kunjungan ke Kota Tua

Di Sousse, kami pilih penginapan apartemen pinggir pantai, jadi hari-hari ini mostly santai. Main pasir, menikmati matahari sore, dan sesekali eksplor ke Medina of Sousse yang juga masuk UNESCO World Heritage Site. Kota tua ini punya benteng tua dan suasana khas Afrika Utara yang kental.


I


Hari 8 – Perjalanan Panjang ke Djerba

Hari ke-8, kami mulai perjalanan panjang dari Sousse ke pulau Djerba, sejauh kurang lebih 388 km. Lagi-lagi kami pakai mobil sewaan dengan sopir karena ini rute yang cukup jauh dan menantang kalau pakai transportasi umum.


Exploring The Exotic Tunisian Cuisine


Hari 9-12 – Menikmati Pulau Djerba

Sisa liburan kami habiskan di Djerba, pulau tenang yang penuh pesona. Di sini kamu bisa eksplor desa-desa tradisional, pantai berpasir halus, dan pasar lokal. Salah satu highlight-nya adalah El Ghriba Synagogue, salah satu sinagog tertua di dunia, dan desa seni Djerbahood yang penuh mural dan grafiti dari seniman dunia.





Hari 12 – Pulang

Hari ke-12 kami kembali pulang ke Brussels dari bandara Djerba. 

Djerba ini salah satu pulau ngetop di kalangan bule-bule Eropa dan juga destinasi orang-orang pensiunan yang sengaja menghabiskan waktu pensiun tinggal di Djerba. 

Ini alasan di Djerba ada bandara internasional dengan maskapai penerbangan Eropa yang terbang langsung ke kota-kota besar Eropa.


—————————


Kalau kamu suka destinasi dengan sejarah, pantai, dan suasana Arab yang otentik tapi nggak terlalu ramai turis, Tunisia bisa jadi pilihan yang sangat menarik. Apalagi sekarang tanpa perlu repot visa—tinggal siapin itinerary, booking mobil, dan jalan!


Kalau kamu mau rekomendasi penginapan dan sopir, boleh banget tulis di kolom komentar ya

No comments:

Post a Comment

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates