Di ibukota Tunisia, Tunis, terdapat sebuah kota tua yang merupakan sejarah peradaban Islam di wilayah Afrika.
Medina adalah sebutan untuk kota tua di negara-negara Timur Tengah dan sejak tahun 1979 Medina di Tunis terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia Unesco.
Relate post :
2. Sidi Bou Said, kota pesisir Tunisia yang mirip Santorini, estetik banget
Sekitar 700 monumen, termasuk istana, masjid, mausoleum dan madrasah menjadi saksi masa lalu dan Masjid Al-Zaytuna adalah salah satunya.
Masjid ini pernah melahirkan banyak ulama dan cendekiawan di dunia Islam. Didirikan sejak tahun 776, masjid ini adalah yang tertua di Tunisia dan mencakup area seluas 5.000 meter persegi dengan sembilan pintu masuk dan memiliki 160 kolom pilar asli yang dibawa dari reruntuhan kota tua Carthage peninggalan Romawi Kuno.
Masjid Al Zaytuna atau yang berarti masjid zaitun, terletak tepat di jantung kota tua Medina yang sibuk dengan gang-gang kecil seperti labirin yang bisa dengan mudahnya membuat orang tersesat, namun berkat minaret Masjid Al-Zaytuna setinggi 43 meter ini bisa dijadikan patokkan arah dan navigasi.
Pada siang hari, kecuali hari Jumat dan Minggu, Medina diramaikan dengan ribuan toko yang menjual barang sesuai temanya, ada gang yang khusus menjual perhiasan, suvenir, karpet dan sesekali terdapat kedai kopi dan rumah makan. Menjelang matahari terbenam, Medina pun ikut menjadi sepi.
Untuk kamu yang paham dengan medina yang ada di Maroko, bisa aku bilang memang hampir mirip, hanya saja kalau di Maroko lebih sibuk, rawan scam dan saking besarnya benar-benar bisa menyesatkan. Nah kalau di Tunis, Medina disana bisa terbilang lebih chill dan santai, penduduk disana juga lebih friendly, mungkin karena jumlah turis di Tunisia tidak sebanyak di Maroko.
Salah satu aktivitas favorit selama di Medina Tunis, selain lihat-lihat barang eksotis yang dijual disana, mengagumi karpetnya, dan mengabadikan gambar, kami juga sangat menikmati duduk-duduk di kedai kopi yang pintu dan jendelanya dibuka lebar-lebar sehingga sambil menikmati hidangan, kami bisa puas melihat orang yang lalu lalang. Berada di pasar tradisional yang telah ada selama ratusan tahun seperti di Medina, kita rasanya seperti back in time, mungkin seperti ini kali ya rasanya berada di lokasi dimana Aladin pernah berada kalau ia betul-betul pernah ada.
No comments:
Post a Comment
Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan