Pulau Bali tidak hanya menampilkan panorama alamnya yang telah diakui dunia, tapi juga adat budaya dan menjadi destinasi wisata religi karena Bali banyak memiliki upacara keagamaan dan ritual. Dan sayang banget sih kalau kita bolak balik ke Bali tapi tidak mencoba hal dan tradisi baru, sesekali skipped deh acara berkunjung ke Beach Club Bali dan menggunakan waktu untuk hal yang lain.
Salah satunya adalah ritual melukat yang belakangan menjadi tren karena banyak dilakukan oleh para selebriti dan influencer.
Non Hindu Boleh Atau Tidak Melakukan Melukat?
Nah terakhir kami ke Bali beberapa bulan lalu, kami menyempatkan untuk mengikuti ritual ini, we believe in love and kindness, jadi kami ga masalah untuk mengikuti ritual ini, lagipula doa yang dipanjatkan sesuai dengan kepercayaan kami.
Kami memilih lokasi yang sangat spesial untuk melukat ini yaitu di Taman Bejo Griya Waterfall. Dari sebelum kami berangkat ke Bali, kami sudah searching dan menemukan tempat inti yang terlihat sangat adem, misterius dan sungguh alami. Dan konon lokasi ini baru saja dibuka beberapa tahun belakangan, sebelumnya tertutup hanya untuk umat Hindu saja, khususnya untuk mereka yang merindukan kesembuhan dan ingin memiliki keturunan, hal ini tentunya berdasarkan banyaknya kesaksian yang diterima dari mereka yang mengalami mujisat di tempat ini.
Berapa Biaya Melukat di Bali?
Karena kami tidak membawa canang sendiri dan kami perlu pemandu, kami dikenakan biaya Rp.250 ribu per orangnya, termasuk kelapa hijau dan canang.
Makna Melukat dalam Budaya Bali
Melukat berasal dari bahasa Bali, yakni sulukat, su yang berarti 'baik' dan lukat artinya 'pensucian'.
Dalam budaya Bali, upacara melukat adalah ritual leluhur untuk melindungi seseorang dari kekuatan jahat dengan menggunakan media air, dimana air yang digunakan adalah berasal dari mata air yang dianggap suci, pantai, maupun pertemuan aliran air sungai dan air laut.
Healing dengan Cara Melukat
Diyakini bahwa ritual melukat dapat membantu membersihkan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Yang awalnya seseorang dipenuhi dengan hal negatif, memiliki kecemasan, dan mimpi buruk, usai melakukan melukat, dapat berubah menjadi merasa segar, tercerahkan dan lega.
Ritual sederhana ini diyakini dapat melindungi seseorang dari serangan kekuatan negatif dan pengaruh iblis, berfokus pada titik cakra yang adalah adalah pusat energi yang berputar, yang banyak tersebar di seluruh tubuh, membentuk sistem aliran energi.
Nah tempat melukat kami ini memiliki banyak sekali mata air dan juga air terjun, jadi di setiap pancuran mata air kami disarankan untuk berdoa dan menyampaikan apa yang jadi kerinduan. Lalu tepat di bawah air terjun yang pertama, kami diperkenankan teriak sekuatnya bak melepaskan apa yang jadi gundah di hati dan di air terjun yang kedua kami boleh bersukacita tanda bahwa gundah gulana di hati telah dilepaskan.
Patuhi Etika yang Berlaku Ketika Melakukan Melukat
Karena melukat adalah ritual suci, ada etika yang harus diikuti, seperti berpakaian sopan, mengikuti ritual dengan membawa sesajen, tidak mengutuk selama ritual, dan untuk para perempuan yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan mengikuti melukat.
Rekomendasi Tempat Melukat di Bali
1. Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Gianyar
2. Pura Dalem Pingit Sebatu di Tegalalang, Gianyar
3. Pura Luhur Tamba Waras di Tabanan
4. Pura Mengening di Gianyar
5. Pura Beji Dalem Pingit Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Gianyar
Temenku ikutan nih pas ke Bali kemarin 😄👍. Kebayang sih mba seru dan segarnya di bawah air terjun begitu.
ReplyDeleteAku kalo ke Bali juga ga pernah sekalipun ke beach klub, soalnya memang ga suka tempat begituan 🤣🤣🤣. Yg rame, penuh musik dll, duuuh kepalaku pusing yg ada 😂. Makanya setiap ke Bali kan pasti ke atas, yg tempatnya sejuk, alam, masih kedengeran suara serangga. Itu yg bikin healing. 😄