Rute Kebun Anggur Prancis di Musim Gugur, Kece Abis !



Prancis tidak mengenal kapan musim terbaik untuk dikunjungi karena setiap musim menawarkan pesona dan ambiancenya tersendiri. Bulan Oktober adalah bulannya musim gugur dimana banyak tumbuhan yang berubah warna dari kehijauan menjadi kuning dan merah. Musim gugur banyak disukai oleh turis dari negara tropis karena terkesan sangat romantis dan eksotis. 

Regio terbaik untuk menikmati indahnya musim gugur di Prancis adalah di regio Alsace, Prancis Timur, disini kita bisa menyusuri hektaran ladang buah anggur yang terbentang luas di depan mata. Rasanya baru kali ini saya melihat ladang bunga anggur berwarna kuning, biasanya saat musim dingin atau musim panas, ternyata warna ladang yang menguning sungguh cantik luar biasa. Apalagi kontur ladang ini seperti berbukit, naik turun tinggi rendah, 

Route des vins d'Alsace adalah salah satu rute kebun anggur tertua di Prancis, menawarkan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan anggur dan kebun anggur sepanjang tahun. Rute ini berjarak 170 kilometer dari utara ke selatan, melewati 70 desa cantik yang dilalui ladang anggur, desa-desa ini pun menjadi favorit banyak wisatawan untuk menghabiskan waktu berlibur, sebut saja desa Kayserberg, Colmar, Ribeauvillé, Riquewihr dan masih banyak lagi.
Dari bulan April sampai Oktober, desa-desa mengorganisir festival panen anggur diramaikan dengan kesenian rakyat. 

Ladang yang menguning dan mudah diakses membuat banyak orang melakukan aktifitas seperti bersepeda atau tracking menyusuri ladang-ladang ini, sambil sesekali berhenti melihat bangunan tua di sekitarnya.

Jika punya waktu pastinya berhenti di setiap desa sangat menyenangkan ya, strolling around without hurry, sayangnya kebanyakkan kita seringnya memiliki waktu terbatas sehingga memilih desa yang paling ok untuk dikunjungi wajib hukumnya.






Strasbourg  

Strasbourg merupakan ibukota provinsi Alsace di Perancis Timur dan terletak sekitar 20 km sebelah timur pegunungan Vosges, dan jadi salah satu desa pemberhentian kita. Di antara beberapa desa yang kami datangi, Strasbourg ini sih ibaratnya kota banget ya, ramai dan areanya sangat lebih besar. 

Bicara mengenai sejarah, provinsi Alsace sempat beberapa kali mengalami perubahan kekuasaan, wilayahnya sempat diambil alih oleh kekuasaan Jerman pada tahun 1871, dan kemudian pada kesepakatan perjanjian Versailles pada tahun 1919 mewajibkan Jerman untuk mengembalikan regio ini pada Prancis, tidak mengherankan sangat terasa perpaduan budaya antara Jerman dan Prancis disini, bahkan bahasa yang digunakan pun adalah Prancis dan Jerman. 





Katedral Strasbourg menjadi salah satu daya tarik wisata terbesar di Strasbourg, bangunan dengan gaya arsitektur Gothic ini memulai pembangunannya pada tahun 1015 dan selesai dibangun pada tahun 1439 dengan ketinggian seluruhnya mencapai 142 meter. Gereja ini pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia selama kurang lebih 227 tahun, yakni pada tahun 1647 sampai tahun 1874.

Magnet wisata berikutnya adalah area kanal yang diberi nama La Petite France, berada di area ini pastinya akan memakan banyak memory card kamera Anda karena setiap pojok terlihat sangat cantik dan sayang jika dilewatkan untuk tidak didokumentasikan. 
Dulunya area kanal ini merupakan area kumuh, bau dan kotor, tempat dimana pabrik penyamakkan kulit berada, lalu kemudian pada pertengahan abad ke 20, La Petite France bertransformasi menjadi destinasi wisata yang membanggakan.

Banyak cara menjelajahi desa kuno Strasbourg ini, mulai dengan naik kereta mini, bersepeda bersama grup atau naik kapal menyusuri kanal. Cara terbaik dan tentunya gratis adalah dengan berjalan kaki santai, menikmati romantisme di setiap sudut Strasbourg yang memanjakan mata. 

Riquewihr

Tahu film Beauty and The Beast yang diproduksi Disney? Di film ini diceritakan mengenai seorang gadis cantik bernama Belle yang tinggal di pedesaan Prancis dengan latar belakang tahun 1800an. Film ini mengambil ceritanya dari buku dongeng berjudul La Belle et la Bete karangan Gabrielle-Suzanne Barbot de Villeneuve yang dirilis pada 1740.

Desa tempat tinggal Belle itu ternyata bukan hanya hasil rekayasa animasi saja lho, karena sesungguhnya desa tersebut nyata dan Anda bahkan bisa mengunjunginnya. Desa itu bernama Riquewihr dan terletak di Prancis Timur. 

Seperti halnya animator Disney yang juga terpesona dengan Riquewihr dan menjadikan desa ini sebagai inspirasi pembuatan film Beauty and The Beast, Anda pun akan tersihir jika berada disini, menyusuri gang-gang kecil yang nyaman seperti berjalan di dunia buku cerita penuh warna. 

Riquewihr dikelilingi tembok yang mengitari area kota tuanya, disini kita juga dapat melihat alun-alun mungil lengkap dengan clock tower bernama The Dolder Tower dan air mancur. Desain interior bangunan di Riquewihr disebut dengan timbered house atau rumah berpalang kayu, dari balkoni setiap bangunan kita dapat menikmati indahnya bunga-bunga beraneka ragam dan warna.



Tersedia puluhan kedai kopi dan restoran yang berebut menjual suasana sehingga turis pasti akan kesusahan akan memilih ingin makan siang dimana, imut, cantik dan yang pasti instagramable sekali. Jika cuaca memungkinkan, teras di pinggir jalan siap dipenuhi meja dan kursi. 

Sempatkan juga mencicipi Kugelhopf atau sejenis kue bolu lembut yang bisa Anda beli di toko roti di Riquewihr, kue bolu khas area setempat ini dapat Anda beli per potong atau per loyang. Saking ngetopnya Kugelhopf ini, loyangnya pun banyak dijual dan dijadikan suvenir dari Riquewihr.

Colmar

Selain Strasbourg yang memang sangat terkenal, kota lainnya sudah pasti Colmar. Untuk turis Indonesia, Colmar ini pasti sudah sangat familiar ya, ini karena di Malaysia juga ada Colmar, well versi KW nya lah ya, karena hanya untuk taman wisata aja, dan di Prancis inilah Colmar aslinya berada.

Di Colmar, selain kanal yang melewati kota tuanya, interior bangunannya adalah pemikat para pelancong yang berkunjung kesana karena keunikannya. Rumah tradisional berpalang kayu yang biasanya dilengkapi dengan balkoni ini disebut dengan timbered house.  Timber atau balok kayu memang terlihat dengan jelas menyerupai kerangka rumah, dibaliknya ada material-material penguat seperti batu bata dan plaster. Hal ini berbeda dengan konstruksi rumah jaman sekarang yang biasanya menyembunyikan kerangka.  Sebagai unsur dekoratif, para pemilik rumah biasanya memberikan cat dengan warna yang mencolok dan kontras antara kerangka kayu dan dindingnya, semakin kontras justru semakin menarik dan pastinya jadi spot yang instagramable banget ya.






Rumah tradisional regio Alsace ini banyak dijadikan pernak-pernik suvenir juga lho, so jangan lupa dibeli sebagai oleh-oleh ya, dan tentunya keju yang juga banyak dijual yang berasal dari hasil pertanian sekitar. 

Karena letaknya yang dialiri kanal, pelancong bisa menikmati kota Colmar dan keunikan rumah-rumah berpalang kayu ini dengan menggunakan kapal kayu, berjalan kaki santai atau dengan kereta mini. Saya sih milih naik kapal, seru banget bisa foto dari sisi yang berbeda dan biaya tiketnya juga terjangkau. 

1 comment:

  1. Selama ini kalo traveling lbh milih winter, sepertinyaaa untuk next, aku hrs coba sesekali musim gugur yaaa :). Ladang anggurnya itu loh mbaa.. Ya ampuuun bayangin anggur tanpa biji yg menul2 dan maniiis :D. Pengen banget.

    ReplyDelete

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates