#1. Riga
memang tidak memiliki menara Eiffel atau Liberty, landmark kota Riga
yang merupakan saksi bisu perjuangan bangsa Latvia adalah Freedom
Monument. Terletak di jantung kota tua Riga, monumen ini merupakan
simbol kebebasan, kedaulatan juga sebagai tanda mengenang para korban
yang tewas selama Latvian War of Independence pada tahun 1918–1920.
Freedom
Monument menampilkan patung seorang wanita berdiri di atas sebuah
tiang tinggi memegang tiga bintang di tangannya. Ini mewakili tiga
wilayah negara Latvia: Kurzeme, Vidzeme dan Latgale.
Penduduk
setempat memanggil patung wanita ini dengan sebutan sayang : Milda.
#2. Kota
Bremen di Jerman merupakan kota kembar dari kota Riga, untuk
mengingat hubungan diplomatis kedua kota ini, Bremen menghadiahi Riga
patung perunggu bernama The Musician of Bremen. Patung ini replika
dari patung yang sama yang diletakkan di Rathaus (balai kota) Bremen.
Patung
yang terbuat dari perunggu ini berbentuk hewan keledai di bagian
bawah, anjing, kucing lalu ayam jantan.
Patung
'Musisi dari Bremen' ditempatkan sangat strategis yaitu di antara
tiga gereja utama di Riga : gereja St Peter, gereja St John dan
gereja St George. Jangan heran melihat antusiasme antrian turis yang
ingin melihat langsung patung ini, karena di saat yang bersamaan
mereka juga mengelus patung ini berharap akan adanya keberuntungan.
#3. KanklÄ—s
adalah alat musik tradisional khas negeri Baltik dan Lithuania
mengadopsi alat musik ini sebagai alat musik nasional bangsanya.
Mitos
lokal menyebutkan bahwa Kankles diasosiakan dengan kematian karena
kayu yang menjadi alat dasar pembuatan kankles hanya dipotong dari
pohon maple yang sudah tua pada saat di hari salah satu anggota
keluarga meninggal.
Memainkan
alat musik ini seperti meditasi dan melindungi pemain musik kankles
dari penyakit ataupun kecelakaan.
#4. Riga
boleh berbangga hati karena dalam dunia kuliner sepak terjang mereka
sangat diakui dunia. Riga memiliki Renomme, restoran berbintang yang
dianugerahi beberapa kali sebagai salah satu restoran terbaik di
Eropa.
Saya
sempat berkunjung ke Renomme menikmati makan siang dengan menu khas
Latvia yang disajikan ala fine dine. Setting restoran nya sendiri
sudah sangat cantik, terletak di dalam hotel Gallery Park Hotel yang
terkesan mewah namun sangat hangat menerima tamu yang datang.
Makanan
pembuka diawali dengan sup kentang dengan bacon kering, lalu roti
hangat ditemani pasta tomat kering. Sebagai makanan utama saya
memesan daging aspic yang disajikan dengan krim dari lobak putih.
#5. House
of the Blackheads adalah salah satu kekayaan arsitektur yang dimiliki
oleh Riga, didirikan sejak tahun 1344 lalu dihancurkan pada tahun
1948 saat rezim Soviet berjaya di Latvia. Perlu waktu yang lama
sampai akhirnya House of Blackheads yang juga disebut New House,
kembali di renovasi pada tahun 90an. Di depan pintu masuk tertulis
'Jika aku harus jatuh, bangunkanlah aku kembali.'
Sayangnya
bangunan ini hanya dapat dinikmati dari luar saja karena pengunjung
tidak diperkenankan masuk, namun area alun-alun di depan House of the
Blackheads sangat menyenangkan karena dipenuhi deretan toko yang
menjual oleh-oleh khas Riga.
#6. Traveling
menyusuri negeri Baltik sebenarnya sangat dimudahkan dengan
transportasi darat yang sangat mumpuni. Jika masih memiliki waktu
panjang, dari Riga Anda bisa melanjutkan perjalanan ke ibukota negara
tetangga lainnya yaitu Vilnius di Lithuania dan Tallinn di Estonia.
Salah
satu perusahaan bus antar kota yang bisa dipilih adalah Lux Express
yang nyaman dengan fasilitas wifi gratis selama perjalanan, minuman
hangat yang tersedia untuk seluruh penumpang, layar TV untuk
masing-masing penumpang, colokkan listrik, toilet dan supir yang
fasih berbahasa Inggris.
Terminal
bus di masing-masing kota itu juga sangat bersih, teratur dan semua
tersedia. Di setiap tiket telah tercantum nomor platform. Penumpang
hanya perlu menunjukkan tiket dan kartu identitas.
#7. Jika
di Irlandia ada Irish Coffee, maka di Riga juga ada minuman serupa
yaitu kopi panas yang dicampur dengan liquor khas Latvia bernama Riga
Black Balsam.
Riga
Black Balsam terbuat adari bahan-bahan alami yang dicampur dalam
vodka murni dan dipercaya sebagai obat-obatan tradisional yang dapat
menghangatkan tubuh saat musim dingin dan juga dapat mengobati
masalah pencernaan.
Riga
Black Balsam ini telah dibuat di Riga sejak pertengahan abad ke 18
dan menurut cerita bahkan seorang Ratu Catherine yang Agung dari
Rusia jatuh sakit saat berkunjung ke Latvia, namun sembuh setelah
minum Riga Black Balsam.
Selain
pada minuman kopi panas, Riga Black Balsam juga dapat dicampur ke
dalam minuman teh, jus buah blackcurrant atau minuman bersoda.
Riga
Black Balsam juga telah diakui secara internasional karena telah
menerima lebih dari 30 penghargaan di pameran internasional.
#8. Pencinta
museum atau bukan, selama berada di Riga jangan lewatkan untuk
mengunjungi Museum of Occupation of Latvia. Museum yang gratis
terbuka untuk umum ini akan memberikan ide dan gambaran seperti apa
Latvia dari tahun ke tahun.
Museum
ini telah ada sejak tahun 1993 untuk mendidik masyarakatnya tentang
periode 51 tahun di abad ke-20 ketika Latvia berturut-turut
diperintah oleh Uni Soviet , lalu Nazi Jerman pada tahun 1941, dan
kemudian kembali diduduki rezim Uni Soviet.
Misi
dari museum ini adalah mengingatkan dunia akan kejahatan yang
dilakukan oleh para penguasa tersebut terhadap negara dan rakyat
Latvia, juga mengenang para korban yang tewas, dianiaya dan dipaksa
dideportasi.
patung2 freedom monument ini nth kenapa kebanyakan wanita ya ... kayak di sofia patung saint sofia monumentnya... dan aku lbh suka berfoto dpn monumen2 begini drpd menara2 kyk eiffel ato tokyo tower :D.. patung berbentuk manusia ato saint bgini yg jauh lbh hidup sepertinya
ReplyDeletemungkin figur wanita dianggap menenangkan kali ya :)
DeleteEiffel juga keren kok Fan :)
Salah satu cita2 gue setelah liburan dari EROPA pertama kalinya beberapa tahun yg silam adalah kalo punya anak mau dikasi nama RIGA, singkatan dari vaRI rangGA ..hahaha, tapi ya udah lupa aja gitu secara anaknya ga nongol2 sampek sekarang..bwhahahahaa
ReplyDelete