Bishkek - Si Ibukota Kyrgyzstan




Tiba di Bishkek merupakan pilihan tepat untuk memulai pertualangan di Kyrgyzstan. Bishkek bukan Istanbul apalagi Dubai, Bishkek adalah ibukota yang relatif baru dan memiliki keterbatasan situs sejarah, namun panorama kota Bishkek cukup membuat terpana, kota ini bagaikan foto yang diberi pigura pegunungan bersalju disekelilingnya, tak heran jika udara pun terasa ringan, deretan pohon di pinggir jalan pun riang.






Saya ingin lebih tahu mengenai sejarah dari Kyrgyzstan dengan mengunjungi museum sejarah di Ala-Too Square yang memberikan gambaran singkat sejarah Kyrgyz dari zaman batu, invasi Mongol, dan simbol nasional termasuk pakaian tradisional Kyrgyz yang ternyata bisa dibedakan darimana orang itu berasal apakah dari gunung atau daerah dataran rendah.  

Kyrgyzstan yang merupakan bekas negara Soviet juga menampilkan sejarah singkatnya di museum nasional  melalui hadirnya patung-patung Lenin, Marx, dan Engels, walaupun tidak banyak narasi yang informatif mengenai fase zaman Soviet ini, si pemandu wisata berulang kali juga tidak tanggap atas pertanyaan-pertanyaan saya mengenai jaman soviet apalagi sosok-sosok komunis nya, sepertinya mereka sengaja menutup rapat kenangan pahit di masa lalu. 







Area Ala-Too Square bisa dibilang alun-alun utama di pusat kota, selain terletak museum nasional di area tersebut nampak juga bangunan parlemen Kyrgyzstan dan monumen militer dimana Anda dapat melihat pertunjukkan pergantian penjaga setiap jam nya. 
Alun alun Ala-Too menjadi saksi sejarah ketika pada tahun 2005, lebih dari 15.000 orang berkumpul untuk memprotes hasil pemilihan parlemen, korban tewas dan terluka akibat bentrokkan, namun pada akhirnya para pengunjuk rasa segera mengambil alun alun dan menyerbu gedung putih untuk memaksa Askar Akayev, presiden pertama Kyrgyzstan untuk menanggalkan jabatannya.  





Ala-Too Square dikelilingi taman yang terasa bagaikan oasis di antara beton-beton bangunan berinterior kaku peninggalan Soviet, entah bagaimana dengan jam kerja orang-orang disini karena di taman saya melihat banyak orang berusia produktif sedang santai duduk-duduk disana atau sekedar bermain pingpong, banyak pasangan muda yang sedang asyik berduaan berpegangan tangan dan bercanda, di sisi lain ayunan dan prosotan milik anak-anak kecil dipenuhi tawa riang. 

Orang lokal menyebut Bishkek sebagai Paris of Central Asia, bisa jadi benar, karena Bishkek adalah salah satu yang paling maju, modern dan kosmopolitan di wilayah Asia Tengah. Perempuan dengan pakaian terbuka dengan kacamata penghalau sinar matahari keluaran merek terkenal lumrah terlihat dimana-mana.





Hadirnya military base milik Amerika di Bishkek sepertinya dimanfaatkan dengan baik oleh mereka yang memiliki otak dagang, jangan terkejut jika di Bishkek Anda akan menemukan banyak kedai kopi, restoran dan bar dengan nama-nama khas Amerika, seperti Obama Cafe, Bar Hollywood, Rock Bar Zeppelin, Hawaii restaurant, entah bagaimana nasib nya kelak karena military base Amerika tersebut akan segera mengakhiri kontraknya di Bishkek, mungkin mereka pun akan  berganti nama.



6 comments:

  1. kak ... tampang2 mereka mirip2 keturunan chinese yaa ???

    ReplyDelete
  2. iya bener...mukanya lbh mirip ke chinese ato mungkin msh keturunan mongol kali ya...temenku yg org mongol, mirp bgitu... sipit, tp kulit lbh mirip k eropa..

    ReplyDelete
  3. Fanny : eksotis ya, mata sipit tapi gak semuanya jg sih, banyak yg mata nya biru malah, cakep banget

    ReplyDelete
  4. Bahasa englishnya bagus gak mereka?

    ReplyDelete
  5. Gmn urusan visa dan akomodasi selama disana?

    ReplyDelete

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates