Tujuan Wisata di Cappadocia, Turki

Orang lokal menyebutnya Kapadokya yang berarti negeri dengan kuda-kuda yang indah, terletak 12 jam dari kota Istanbul dengan menggunakan bis umum yang sangat nyaman, lengkap dengan seorang 'pramugara' yang siap melayani para penumpang yang kebanyakkan adalah wisatawan, segelas teh atau kopi siap disajikan setiap waktu, koneksi wifi gratis di dalam bis dan pendingin atau penghangat jika diperlukan.

Selamat Datang di Kota Bawah Tanah

Kaymakli, Derinkonyu dan Nevsehier adalah 3 lokasi kota di bawah tanah di Cappadocia yang dibuka dan boleh dikunjungi oleh wisatawan.

Kota bawah tanah ini semacam bangunan bertingkat namun dibangun ke bawah dan bukan ke atas, seperti di Kaymakli terdapat 8 lantai ke bawah terhubungkan oleh lorong-lorong, atapnya cukup rendah sehingga pengunjung harus jongkok masuk ke dalamnya.

Konon kota bawah tanah ini sebagai tempat umat Kristiani bertahan hidup dari pengejaran waktu Turki berkuasa, mereka tinggal di dalam goa untuk bertahan hidup.
Lantai pertama biasanya merupakan tempat untuk hewan-hewan peliharaan, masih terlihat jelas tempat dimana mereka menyimpan makanan untuk hewan-hewan itu, dan di lantai kedua terdapat altar.

Saat berada di lantai kesekian, tiba-tiba lampu yang menjadi satu-satunya penerangan sempat padam beberapa menit dan tidak ada satupun cahaya yang bisa menyelinap masuk, membuat pengalaman saya berada di kota bawah tua menjadi semakin tak terlupakan.

Goreme National Park

Seperti layaknya museum terbuka yang menampilkan lenskap yang spektakuler, menunjukkan sejarah kehidupan habitat manusia pada abad ke 4

Tidur di Dalam Goa

Negara Turki benar-benar memperhatikan kualitas pariwisatanya, bukan saja sarana transportasi yang memadai di setiap kota, begitu juga dengan akomodasinya. 

Ketika menginap di hotel berbintang di tengah kota sudah mainstream, saya pun memilih untuk tinggal di dalam goa yang telah disulap menjadi hotel bintang 5 di Urgup. 

Udara saat itu berada di kisaran hampir 30 derajat celsius, namun uniknya suhu di dalam goa tersebut bisa tetap stabil walaupun di luar panas terik atau selama berlangsungnya musim dingin.

Whirling Dervishes

Saya mengetahui tarian whirling dervishes ini berawal dari tayangan program pariwisata yang saya tonton di televisi dan di kedatangan saya yang kedua kalinya di Turki, baru kali ini lah di Cappadocia saya menyempatkan diri untuk melihat secara langsung tarian ini.

Berlokasi di Saruhan, gedung seni yang dibangun dari tahun 1200an, penonton ditempatkan di area seperti amphitheater lengkap dengan tempat duduk dari batu. 

Whirling Dervishes adalah tarian yang dilakukan oleh para sufi, mereka memasukki area teater dengan menggunakan kostum seperti jubah putih panjang lebar dan akan mengembang jika mereka berputar. 

Di balik tarian ini ada bentuk dzikir dan puji-pujian kepada Sang Pencipta, alunan ayat-ayat dari kitab suci disenandungkan dengan indah.

Walaupun penari hanya berputar dan berputar, saya sebagai penonton tidak merasa pusing sama sekali, justru sebaliknya saya sangat menikmati setiap menit pertunjukkan ini, mungkin saya sedikit terhipnotis akan keindahannya.