Sofia - My First Glance

"Do you know why a lot of men wearing black suits with earphones and so busy in the lobby?" tanya porter hotel di dalam elevator memecah kebisuan, pria dengan perawakkan tinggi besar dan berusia mungkin di atas 50 tahunan, dirinya membantu saya membawa tas bawaan dari lobi hotel menuju kamar yang akan saya tinggali selama di kota Sofia ini. 

"Hmmm..not really, are they expecting a very important person?" jawab saya. 
"Yes, they are expecting Mr President"  

"President? You mean the President of Bulgaria?"

"Yes, our President" 

Bapak Presiden Bulgaria ternyata berkantor di satu area dengan hotel Sofia Balkan Hotel (dulunya bernama Sheraton), bangunannya benar-benar bersebelahan dan bahkan ada penghubung antar gedungnya.

"No worries, our hotel is the safest hotel in town" ujar di porter, mungkin dia melihat wajah saya yang gak santai. 

Aduh keknya saya gak yakin kalau area kepresidenan adalah yang teraman, bukannya justru area ini yang menjadi target teror? 

Mungkin Anda tahu atau dengar di berita apa yang terjadi di Bulgaria akhir-akhir ini, rakyat Bulgaria ingin agak Perdana Menteri mereka untuk mengundurkan diri, sehingga banyak demo dimana2, bahkan dari bandara menuju hotel pun beberapa kali saya melihat para pendemo di jalan. Dari informasi yang diberikan oleh supir taksi yang menjemput saya di bandara, dirinya berkata bahwa rakyat gak suka akan kualitas kerja PM Bulgaria yang sekarang dan mereka ingin sang PM untuk mundur.

My bad, mestinya saya cek dua tiga kali sebelum akhirnya booking di hotel ini, semata karena saya udah naksir banget dengan tampilan lobby cantik, lampu kristal menjuntai, dan kamar standard yang ukurannya besar, semua terlihat nyaman seperti layaknya kelas Starwood. 

Well anyway, the show must go on, ternyata seru juga nginep di hotel yang adalah playground nya President dan VIP nya Bulgaria, di lobi ga pernah sepi, dan ternyata kamar kita pun hanya terletak hanya 10 kamar dari kamar yang pernah dipakai oleh Bill Clinton dan tamu2 dunia lainnya seperti Madonna. 

Lalu apa yang membawa saya dan suami ke Bulgaria? 

Ini negara yang baru pertama kali kami injak, kami sama-sama gak banyak mendengar mengenai negara ini, so it s gonna be full of excitement , dan tujuan saya adalah menghabisi jatah kunjungan ke Balkan, setelah sukses dengan kloter pertama traveling kami menuju negeri Balkan tahun lalu. Yahh, let s say tick off another bucket list lah ya. 

O ya, trip ini berlangsung karena sebagai hadiah dari kami dan untuk kami pada ulang tahun pernikahan kami yang ke 6, seperti janji kita berdua, sebisa mungkin di ulang tahun pernikahan saya dan suami berada di suatu negara/kota baru yang belum pernah kita datangi sebelumnya. (kecuali Bali sih, kebetulan malah bolak balik ke Bali pada ulang tahun pernikahan yang sebelum2nya)

Kesan pertama ketika tiba di Sofia begitu menyenangkan, no hassle in immigration (asli lho ini penting banget untuk saya yang adalah pemegang paspor hijau) , lancar bagasi, pesan taksi dengan harga murah (dibanding di Belgia), dan kebagian antrian supir taksi yang ramah dan berusaha sebisa mungkin bicara bahasa Inggris. 

Untuk urusan cuaca, saya gak bisa banyak komentar, ini bulan Desember dan sudah pasti dingin, saya dan suami sudah membekali diri dengan pakaian hangat dari ujung kepala sampai ujung kaki, so we have no problem at all about it. I just sent a lil prayer to heaven so at least we could have a blue sky for the sake of my photos and i was so grateful that my prayers was granted. 

-to be continue-