( ♥ Our Romantic Hideaway ♥ ) Balinese Cooking Class in Ubud, Bali




Menjadi keinginan saya untuk mencoba hal baru saat kunjungan saya yang kesekian kali nya di Pulau Dewata ini. Sebelum keberangkatan, saya mencoba mendata apa2 saja yang belum pernah saya lakukan.
Belajar memasak makanan Bali sepertinya lucu juga nih, memasak adalah aktifitas yang saya lakukan dengan senang hati setiap harinya setelah menikah, pujian datang bukan saja dari pasangan hidup saya namun juga dari mereka-mereka para tamu yang sempat berkunjung ke rumah dan merasakan makanan yang saya hidangkan. Namun begitu tak ada salahnya untuk tetap belajar , bukan ?


Ada banyak pilihan kelas kursus memasak di kota Ubud membuat bingung memilih yang mana, saya pun memilih percaya akan review di Trip Advisor dan feeling saja. Dari deretan daftar kursus memasak yang memiliki rating tertinggi adalah Paon Bali.
Review dengan rata-rata bernada positif membuat saya jatuh cinta untuk bergabung dengan kursus memasak yang satu ini walaupun hanya dari membaca dan mengandalkan kekuatan feeling saja. 
Ternyata review tersebut tak bohong, begitu juga apa kata hati saya, Paon Bali menawarkan jasa kursus memasak di rumah pemilik nya Bu Puspa & Pak Wayan. Pasangan asli Ubud ini tinggal di desa Laplapan yang terletak kurang lebih 20 menit dari pusat kota Ubud. Kelak, di rumah mereka lah saya dan para peserta lainnya akan bersama-sama belajar memasak makanan khas Bali.

Free Shuttle & Pasar Tradisional
Tepat pukul 8:30 pagi, saya dan suami dijemput di villa tempat tinggal kami di Ubud oleh transportasi cuma-cuma yang merupakan 1 paket dengan kursus memasak ini, tujuan pertama adalah menuju pasar tradisional Ubud. Disana terlihat segerombolan wisatawan yang adalah team belajar memasak hari ini. 
Supir yang menjemput kami berubah fungsi menjadi tour guide di Pasar, dengan sabar beliau menjelaskan mulai dari nama-nama buah dan sayuran eksotis, bumbu-bumbu masak dan peralatannya, pokoknya semua yang terlihat di pasar tersebut dijelaskannya. Sebenarnya jujur saja, semua ilmu yang dijelaskan sang tour guide sudah ada di kepala saya luar dalam, namun di tengah-tengah aktifitas di pasar itu, saya manfaatkan untuk melihat sosok-sosok manusia pasar yang tengah sibuk berjualan dan membeli, semua terlihat sangat menarik. 
Sejak tinggal di benua Eropa selama lebih dari 5 tahun ini, pasar basah atau pasar tradisional memang saya rindukan, beraneka sayur mayur segar dengan harga sangat murah, diselingi dengan aktifitas tawar menawar sampai dengan berbecek becekkan, seni berbelanja di pasar :-)



Setelah selesai berkeliling singkat di pasar Ubud, dibawalah kami para peserta kursus memasak yang terdiri dari 11 orang dengan latar belakang negara yang berbeda, menuju sawah milik pak Wayan. Secara singkat Pak Wayan menjelaskan bagaimana tanaman padi itu tumbuh, pengairannya sampai dengan masa panen nya. Menurut pak Wayan, setiap keluarga di dusun Laplapan memiliki masing-masing secuil ladang padi milik pribadi yang dikonsumsi untuk keluarga sendiri. 




Setelah pengenalan singkat mengenai sawah dan padi, kembali kami ber 11 melanjutkan perjalanan tak jauh menuju rumah pak Wayan dan bu Puspa, minuman lemon dingin sebagai ucapan selamat datang diberikan kepada masing-masing kami, cocok sekali dengan 30 derajat panas nya Bali kala itu. Bu Puspa mengenalkan diri bahwa beliaulah yang kelak akan menjadi guru memasak kami. 



Sebelum acara memasak dimulai, pak Wayan memberikan intro mengenai rumah tradisional yang mereka diami, rumah khas Bali ini ternyata ada maknanya lho...ada kamar untuk orang No 1 di keluarga itu, ada ruang meeting, ada pura keluarga, semua tertata sesuai arah kompas yang telah ditentukan oleh agama dan adat. 

Inilah yang membuat Paon Bali sangat special, mereka bukan saja mengajarkan masak dan selesai, namun juga mengenalkan adat, tradisi dan kebiasaan rakyat Bali pada khususnya. 
Pelajaran baru untuk saya mengetahui hal ini. 


This is ginger, this is lemon grass
Pengenalan akan bumbu-bumbu dapur yang biasa digunakan dalam memasak masakkan khas Bali merupakan tahap pertama saat kami para peserta berada di dapur terbuka milik bu Puspa. Sambil menjelaskan mengenai menu-menu apa saja yang kelak akan dibuat, para peserta diijinkan mencicip potongan-potongan kecil jahe, laos dan kunyit. 

Para peserta terdiri atas pasangan ibu dan anak dari Australia, 1 keluarga dengan anak berusia 8 dan 11 tahun dari Singapura, seorang pria muda dari New York, dan pasangan Nomad dari Kanada, serta saya yang asli Indonesia beserta suami dari Belgia. 
Team ini sangat menyenangkan, di sela-sela kami memotong bawang merah, kami pun saling bercerita mengenai pengalaman traveling kami masing-masing. Semuanya mencintai Indonesia, itu yang terpenting untuk saya.

bu Puspa adalah guru memasak yang baik, tak ada seorangpun yg dibiarkan menganggur, semuanya diharuskan bekerja, menggoreng tempe, mengulek bumbu gado-gado, menusuk sate. Benar-benar cooking class dan bukan cooking show. 




What you cooked - thats what s you eat
Apa yang kami masak, makanan itulah yang kami nikmati sebagai makan siang. Lidah-lidah para peserta dengan latar belakang negara yang berbeda ini nampak menikmati hasil payah nya , tak menunggu waktu lama sampai dengan makanan yang ada di meja makan habis tak tersisa. 



Kursus memasak ini bukan hanya kursus memasak biasa, banyak pelajaran yang bisa saya petik dari pengalaman ini, selain ilmu teknik memasak yang saya terima dan pengetahuan tentang kehidupan lokal orang Bali, terlebih adalah perasaan bangga karena makanan tanah air saya menarik perhatian bangsa lain untuk bukan saja mereka nikmati, tapi lebih dari itu, mereka pun bahkan ingin mempelajari nya. 'If they want to learn it, why dont we ?'

  









Paon Bali
www.paon-bali.com
cp: Wayan Subawa 
+62 81337 939095 


ps:
Bukan Blog Berbayar

3 comments:

  1. Wah, jadi pengen coba cooking class juga nih. Uhmmm....mau donkkkk dimasakin ama kak Febbie :p

    ReplyDelete
  2. mau ikutan juga ah next time ke Ubud.

    ReplyDelete
  3. Asyik ini bisa jadi opsi ketika bosAn dan sekaligus menambah keahlian memasak dan lebih romantis sama istri.
    terima kasih yoo buat info nya

    ReplyDelete

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates