Kala Matahari Terbenam Dari Destinasi Hasil Perjalanan Setengah Tahun Ini

Tidak ada yang lebih menyenangkan dapat menikmati sinar matahari terbenam dari balik jendela rumah sendiri, sayangnya untuk kami yang tinggal di benua 4 musim selama musim dingin seringnya cuaca tidak menentu, sering hadirnya langit yang kelabu, hujan atau bersalju. Bersyukur sekali selama musim semi tahun ini rasanya sinar matahari sangat menggebu bersinar, bahkan beberapa kali sudah terjadi yang namanya heatwave and it s not even summer yet. 

Chasing Sunset, pretty close to home
 

[ Matahari Terbenam di Paris ]

Sengaja dari awal sebelum berangkat ke Paris untuk mencari penginapan di area Montmartre, paling gak yang bisa jalan kaki sampai di Sacre Coeur, jadi kalau mau hunting sunset bisa santai sampai malam dan kembali ke AirBnB sejauh jalan kaki. 

 
Plataran Sacre Coeur di Montmartre setiap harinya tidak pernah sepi dikunjungi wisatawan dan orang lokal, area ini semacam bukit di sisi utara kota Paris dan menjadi daratan paling tinggi di Paris, karena lokasinya yang demikian maka plataran Sacre Coeur menjadi salah satu spot favorit orang untuk menikmati sinar matahari terbenam.
 
sunset from Sacre Coeur, overlooking Paris

sunset from Sacre Coeur, overlooking Paris

Sambil duduk-duduk santai di tangga plataran Sacre Coeur sambil melihat panorama kota Paris dari ketinggian, ditemani alunan musik dari pengamen yang setia manggung disana, dan sesekali pengunjung ikut serta ambil bagian untuk menyanyi, aktivitas yang seru sambil menunggu tenggelamnya sang surya.

[ Matahari Terbenam di Fez, Maroko ]


Selalu ada alasan kembali ke Maroko, dan kalau memungkinkan ada baiknya Maroko dilakukan dengan santai dan jangan terburu-buru, salah satu alasan kali ini kedua kali kami kembali ke Maroko dan menjelajahi kota lain yang belum pernah didatangi. Perjalanan temu perdana dengan Maroko kali itu adalah kota Marrakesh dan Essaouira, dan yang kedua adalah Fes, Meknes, Moulay Idris, Volubilis dan Chefchaouen.
Maroko selalu begitu baik di setiap kunjungan, sore pertama pun kami sudah dihadiahi warna lembayung mempesona. Dari luar kota Medina Fes ada semacam bukit, tanjakki saja terus sampai atas dan nikmati perubahan warna keemasan di langit.
Ternyata bukan turis semacam kami berdua yang menyukai jam-jam seperti ini, orang lokal pun tidak ketinggalan walaupun mungkin panorama yang biasa dan bisa setiap hari dinikmati.

Sunset & Fes, Morocco

Sunset & Fes, Morocco


[ Matahari Terbenam Di Antara Perbatasan ]

Sudah enam bulan berlalu di tahun 2017 ini dan masih belum ada negara baru yang kami kunjungi lagi di tahun ini sampai di akhir bulan Juni nanti, semoga.
Demi mengisi kekosongan jadwal traveling, sambil merencanakan perjalanan berikutnya, sebisa mungkin kami manfaatkan untuk mendatangi banyak acara seru di Belgia dan juga mengunjungi beberapa kota di negara tetangga, seperti di bulan Februari lalu kami berkesempatan mendatangi kota tertua di Jerman, Trier, di bulan Maret ke Maroko dan April ke Paris. Oh well, not bad at all though. Dan jika lancar, 4 hari lagi kami akan kembali back on the road.

Di sela hari-hari di bulan Januari yang dingin, cuaca membaik dan kami jalan-jalan ke perbatasan antara Belgia dan Belanda, namun ini bukan perbatasan biasa, banyak situs yang menuliskan bahwa perbatasan yang satu ini salah satu perbatasan paling rumit dan unik.

on our way from Baarle, one of the most complicated land border on earth

Kota Baarle yang berada di wilayah Belanda disebut dengan kota Baarle-Nassau, sedangkan di negara Belgia disebut dengan Baarle-Hertog, jangan heran jika melihat perbatasan negara yang melewati suatu toko, kedai kopi, bahkan perbatasan antar negara yang melewati ruang tamu rumah penduduk.
Karena keunikannya itulah, banyak wisatawan yang penasaran dan berkunjung di Baarle-Hertog dan Baarle-Nassau karena kapan lagi bisa meletakkan kaki sebelah kiri di Belgia sementara kaki kanan di Belanda.

Suasana kota Baarle yang kota lain yang kami lewati layaknya kota pinggiran, sekeliling ijo royo-royo dan karena saat itu sedang musim dingin, matahari terbenam pun cepat datang, sekitar jam 4 sore langit mulai berubah warna menjadi kekuningan.


Bagaimana dengan cerita matahari terbenam mu tahun ini?
Berkesempatan melihatnya di bagian dunia mana saja sejauh tahun ini ? 

 


 

6 comments:

  1. Beneran langka ya matahari terbenam dan tenggelam di sana.
    Di sini, musim hujan pun matahari kadang-kadang suka nongol. haha

    ReplyDelete
  2. kota Chefchaouen kota biru yang cantik banget, suka banget lihatnya..
    ditambah lagu terakhirnya yang asyik, kereen

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you Mond, kota biru yang cantik memang walaupun turistik abis, enough reason sih ya jadi turistik karena emang bagus :)

      Delete
  3. jadi pengen ngeliat matahari terbenam dari monaco nih :D

    ReplyDelete
  4. Aku lbh penasaran ama rumah yg setengah2 itu, setengah di belgia, setengahnya lg msk belanda. Byr pajaknya gmn ya mba :D? Setengah2 juga?

    ReplyDelete

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates