Makan Malam Romantis Penuh Nostalgia di Blitar



Karena belum bisa move on dari kenangan berlibur di Blitar dan menginap di Hotel Tugu Blitar, masih ada satu hal lagi yang ingin saya bagi disini, yaitu kenangan makan malam di Waroeng Djawa yang adalah nama salah satu restoran di Hotel Tugu Blitar.

[ Read our review about Hotel Tugu Blitar : click here ]

Sesuai namanya yang sangat Njawani, begitulah nuansa yang ditawarkan Waroeng Djawa ini, persis seperti warung makan di kampung-kampung, tentunya atmosfer yang sangat dirindukan. 
Awalnya kami berdua ingin merasakan candle light dinner di depan Candi Panataran, apalah daya hujan terus menerus dari sore sampai malamnya, manusia berencana alam juga yang menentukan, sampai jam 5 sore pun kami tiba di Candi Panataran memohon alam sedikit berbaik hati mengurangi curah hujannya, tapi sepertinya ada yang lebih memerlukan air hujan dibanding kami saat itu. 

Saya merasakan staf Tugu Hotel Blitar sangat kecewa karena kami tidak bisa merayakan malam itu di depan Candi Hindu terbesar di Jawa Timur, mereka sebisa mungkin langsung merubah semua planning dalam hitungan waktu yang cepat sehingga kami dapat menikmati makan malam terakhir kami yang sangat spesial bersama mereka. Tentunya semua dilakukan karena ingin membahagiakan tamu mereka.

Jam 8 malam kami menuju Waroeng Djawa yang terletak di bawah pohon tua yang rindang, gemericik hujan masih turun bersamaan dengan musik Jawa dari alat musik suling yang dimainkan secara langsung oleh seorang bapak tua di pojok warung. Seisi warung dibuat temaram dengan nyala lilin dan wangi dupa, that was really our kind of thing! So romantic, special, and the ambiance absolutely fantastic.





Mas-mas muda yang ramah dan simpatik menjadi private waitress kami malam itu dan tentunya si bapak tua peniup suling yang nonstop membawakan nada-nada gending Jawa, who doesnt love this moment? Saya yakin ini makan malam paling romantis di Blitar dengan nuansa nostalgia yang begitu menyenangkan.

[ Read about our romantic breakfast in front of Bromo Mountain : click here ]

Satu per satu makanan dikeluarkan, mulai dari makanan pembuka sampai penutup, semua menu tradisional khas Indonesia disajikan dengan penuh simpatik dan ada cinta di setiap rasanya, seperti halnya tipikal setiap makanan yang keluar dari dapur hotel ini.
Selama saya tinggal disana belum pernah kami merasakan ada yang kurang dengan cita rasa makanannya, dan satu lagi sampai sekarang suami saya ketagihan rawon, makanan khas Jawa Timur yang pertama kali dicobanya saat sarapan pagi.




Rasanya berat meninggalkan meja makan di Waroeng Djawa ini, begitu juga kenangannya karena keesokan pagi-pagi sekali kami harus melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya, satu pertanda baik bahwa kami akan kembali lagi.



Indonesia's Cultural Dining 
by Tugu Hotel Blitar
+62 342 801 766
+62 342 801 687
or email at  : blitar@tuguhotels.com
In line with the mission to bring back to life the art, soul and romance of Indonesia, Tugu presents the Indonesia’s Best Cultural Dining, where dining is a whole theatre recreated to transport guests to the golden eras of Indonesian history.


Disclosure:
We were the guest of Tugu Hotel Blitar, all of the excursions and daily expenses were on our own. Opinions are, as always, my own.

10 comments:

  1. Aku ke blitar sekitar mungkin 25 th lalu trus ngak pernah balik lagi heheh

    ReplyDelete
  2. ini hotel Tugu servicenya memang bener2 jempol bgt yaa.. semua review yg aku baca ttg hotel ini ga ada yg jelek.. slama ini aku msh ragu trs mw nginep di sana kalo ke Malang trutama, itu krn agak merinding liat foto2 kamar yg kdg ada patungnya ato hiasan yg berbentuk org, ato juga krn kamar yg bertiang :D.. smenetara tau sendiri kamar mereka didesign etnik bgt, dgn tiang2 dan kdg patung ato lukisan org.. Tapi ya itu, bisa jd cuma feelingku aja yg ga enak yaa.. tp msh ttp pgn sih ngerasain nginep di sana :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita dari kecil selalu dengar cerita2 misterius sih ya, jadi dikit2 parno :)

      Delete
  3. Kalau dari Jogja, Gudeg salah satu kuliner favorit saya, dan Rawon merupakan kuliner JaTim yang sangat saya sukai..rasa dan aroma kluwek ngga bisa dilupakan Mba..salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener banget, rawon dan gudeg emang fave banget juga :)

      Delete
  4. Kok kalo di foto keliatan agak.... creepy kak fe. Hahaha. *efek habis nonton Conjuring*

    ReplyDelete
    Replies
    1. gak kok, seru banget, pas jg karena lagi hujan, everything was perfect for us :)

      Delete
  5. settingan tempat makannya keren banget, pengen coba kalau ke blitar :D

    ReplyDelete
  6. kak untuk PL restorannya mahal nggak? kemarin habis berapa?

    ReplyDelete

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates