Era serba elektronik seperti sekarang membuat gaya hidup manusia otomatis ikutan berubah, dari yang menunggu hadirnya langganan majalah ketika terbit sampai akhirnya kalau perlu suatu info tinggal klik dari smart phone.
Walaupun demikian sensasi membalikkan kertas, mendengar gesekkan kertasnya, serta harum buku tidak akan bisa tergantikan.
Entah dengan kalian tapi kami masih senang membeli majalah, buku panduan wisata sebelum traveling dan menggunakan peta ketimbang GPS, kalau kata suami saya jangan membuat otak jadi manja though innovation is always welcome.
Beberapa tahun belakangan bisnis media cetak memang kembang kempis, yang memiliki penggemar setia dan modal besar pasti akan bertahan, walaupun kadang kebanyakkan iklan daripada artikel yang informatif, walaupun demikian iklan di majalah kenapa lebih menyenangkan dilihat ya daripada di internet, mungkin kembali lagi ke kebutuhan dasar visual manusia.
Berbanding terbalik dengan mundurnya usaha media cetak, maka belakangkan semakin banyak hadirnya trend baru yaitu diproduksinya majalah-majalah independent dengan tema spesial, mulai dari yang membahas mengenai kuliner, DIY, sampai dengan traveling.
Majalah independen ini hadir mengisi dahaga para pembaca yang rindu akan media yang bermutu, mereka menghadirkan majalah yang dikurasi dengan cermat, dicetak di atas kertas yang tebal, tampilan foto dengan tone yang indah, membuat majalah independen ini bukan sekedar majalah tapi produk yang sangat mewah, suatu inovasi menentang hadirnya revolusi digital.
Bicara mengenai harga memang tidak murah, karena majalah independen tidak mengenal iklan, setiap lembarannya hanya berisi artikel yang menarik dan dapat disimpan sebagai koleksi sampai kapanpun. Jangan kuatir akan ketinggalan setiap edisinya karena mereka biasanya terbit setahun 3 kali atau 4 kali. Pembelian bisa dilakukan langsung secara online melalui situs mereka, banyak juga di toko-toko di Periplus beberapa kali saya pernah melihatnya disana.
Berikut majalah independen yang mengkhusukan tema traveling, siapa tahu kalian berminat untuk berlangganan. Ada beberapa majalah yang hanya membahas tema satu destinasi di setiap terbitannya, ini menarik jika Anda ingin mengetahui detil mengenai destinasi tersebut.
Note - Not a sponsored post :
I always bought the independent magazine by online from coffeetablemags.de in Hamburg, Germany.
and all the photos above are from their Instagram, thanks
Dari semua listnya yang aku tau cuma Cereal. Thanks ya mba udah sharing nama2nya!
ReplyDeleteVONNYDU
Cereal ngetop banget di IG kan ya :)
Deleteapapun ceritanya tetep lebih enakan baca yang nyata dari pada yang maya :D
ReplyDeleteyang maya sering bikin istri ngamuk dan bikin sepet mata mbak hehehe
ha ha ha iya bener, jangan ada gadget di antara kita dong, kata istri mu ya? :)
DeleteEye catchy ya, majalah-majalahnya.
ReplyDeleteBTW, Indonesia udah punya majalah semacam ini?
ihh kok kece bener sih ada majalan2 bahas travel yg indie gituu di sana? di Jakarta juga pernah nemu sih beberapa, tapi kadang bahasannya kurang greget gitu hahahaha
ReplyDeleteAda beberapa yang aku belum pernah tau nih majalahnya, thanks for sharing Mbak.
ReplyDeleteO ya, ada juga Boat, tapi gak tau tuh independen atau bukan, ya.
Selain majalah yang bertema travel, aku juga punya beberapa majalah kesayangan yang gak tergantikan dengan versi elektronik, seperti Frankie dan Smith Journal. Pernah coba baca versi e-book biar lebih murah belinya, tapi..sama kayak Mbak, aku juga lebih suka membolak-balik kertas halamannya, desain dan ilustrasinya juga terlihat lebih cakep dalam cetakan..apalagi Frankie kadang-kadang sampulnya pun bertekstur :D
Btw kok kita gak jadi ketemuan siiih pas Mbak pulang kemareenn?
Disaat yg lain gulung tikar, ini malah nonggol
ReplyDeletesemoga aja ngak hanya 1-3 kali terbit hehehe
Wahh makasih list nya, boleh lah kapan2 coba ditengok :D
ReplyDeleteWah! Aku baru tau semua tuh majalahnya, tapi emang keliatan dr designnya, kalau mereka tdk hanya utk dibaca, tp layak utk dipajang / dikoleksi huehe.
ReplyDelete