Selama
ribuan tahun rute perdagangan jalan sutera adalah layaknya perpaduan
cerita para kafilah dan untanya yang membawa rempah-rempah,
permadani, gading dan sutra dari negeri timur ke barat dan kembali
lagi ke timur, dimana Uzbekistan berada di persimpangan jalan
tersebut.
Bepergian
menyusuri kota-kota di Uzbekistan seperti layaknya sebuah perjalanan
sejarah hidup, dimana dua koin sisi masa lalu dan kini akur
berdampingan, belum lagi peninggalan Soviet yang kerap terlihat hadir
melalui ketatnya sistem birokrasi, mobil Lada tua memenuhi sisi
jalan, berpadu dengan ratusan bangunan Madrasah dan kubah-kubah
mesjid berwarna biru toska, menjadikan Uzbekistan paket sempurna.
Samarkand,
Bukhara dan Khiva adalah 3 kota terpenting bukti sejarah jalan sutra
yang dimiliki negara Uzbekistan, bukan melulu mengenai unta dan
karpet, namun disinilah para pemikir dunia pernah lahir.
-To
be continued-
uzbekistan,,,ibnu sina(avicena)
ReplyDeletebangunannya wowww
wah keren...nunggu kelanjutan ceritanya nih
ReplyDeleteaku smpet mw ke Uzbekistan karena setahun lalu diundang acara yg diadain ama dubesnya di hotel Borobudur. Makanan, tarian2 dan acaranya khas Uzbek bgt.. Plus ada brosur2 ttg negaranya yg bikin aku lgs mikir, 'gilak kpn aku kesana' ;)
ReplyDeleteDitunggu cerita slnjtnya mba
Wisnu : Sangat !
ReplyDeleteErwin : Iya nih masih peer nge blog mengenai Uzbekistan, belum selesai saking byk nya yg mau ditulis, jd bingung sendiri hahaha
ReplyDeleteFanny : ok Fan :-)
ReplyDelete