Bau Bau - Kota Semerbak




BAU BAU dilihat dari Bukit Kolema


Pesawat baling-baling yang saya tumpangi mendarat mulus di pelataran bandar udara kota Bau Bau, Sulawesi Tenggara, saya memilih kota ini sebagai awal pertualangan saya di Wakatobi, harga tiket yang ditawarkan kala itu tidak memaksa saya merogoh kantong terlalu dalam, toh saya pun belum pernah menginjakkan kaki di kota ini jadi ada alasan untuk mengekplor kota ini, saya menyebutnya dua keuntungan dalam satu aksi.


Bandara Bau Bau itu seperti bangunan rumah, kecil dan segala sesuatunya serba manual, barang-barang bagasi bawaan penumpang didorong dengan gerobak, alat penghitung barang bawaan pun seperti timbangan beras di pasar. Saya tidak perduli asalkan pesawat berangkat dengan aman dan tiba tepat waktu.
Saat itu sepertinya sedang musim naik haji, sehingga pesawat dari Makassar dipenuhi penumpang yang baru selesai menunaikan ibadah haji, beberapa dari mereka berusia setengah baya, repot dengan barang bawaannya, tapi tetap tersenyum, saya yakin mereka exciting karena sebentar lagi mereka kelak bertemu dengan sanak saudaranya. Seorang bapak menegur suami saya dengan bahasa Inggris terbata-bata, intinya dirinya penasaran dari mana suami saya berasal dan mau kemana, ketika dijawab mau menuju Wakatobi, hanya kata 'Oooo' panjang sebagai responds, seperti nya dia tahu betul ketenaran Wakatobi saat ini.


Saya sendiri tidak punya banyak bekal ide ingin kemana aja selama kunjungan singkat di Bau Bau ini, penginapan juga baru saya lihat spanduk iklan nya di bandara, di spanduk  tercantum no telepon, fasilitas hotel tersebut dan juga harga per malam nya. Saya memutuskan untuk memilih hotel Lotus Garden, foto yg ada di spanduk tersebut terlihat menyakinkan, toch saya hanya perlu 2 malam saja. Eh bener aja sih, mungkin karena ini hotel yang baru dibuka, lumayan bersih lobby nya, di kamar ya so-so lah, sesuai dengan harganya yg hanya Rp.150.000 per malam. Tapi jangan salah, si Julia Perez pernah nginep di hotel ini juga lho, foto si juliawhoever ini terpampang di dinding resepsionis, penting nih:d


Dari resepsionis hotel saya mengumpulkan informasi dan peta seadanya, saat itu saya baru jika Bau Bau punya benteng terbesar di dunia. Karena singkatnya waktu, saya memutuskan untuk keliling kota dengan menggunakan jasa angkot yang saya sewa dengan harga Rp 80.000 untuk 2 jam an, lumayan lah ya untuk si supir soalnya saat itu angkot lagi low season :p, kalau pun ada yg naik hanya bayar Rp 2000,- . Tapi kalau duduk di angkot cuma berdua aja, keknya ga seru, makanya saya bilang ke supir, silahkan ambil penumpang kalau emang ada, lumayan seru jadinya di angkot beramai-ramai anak2 SMA, ibu dengan anak2nya, aktifitas naik angkot yang sebenarnya sudah lama banget tidak saya lakukan. 

Ok, make it short, saya langsung kasih peta yang saya ambil dari hotel itu ke supir, intinya saya mau lihat 2 air terjun yaitu: Air terjun Samparona  dan air terjun Tirta Rimba yang letaknya gak jauh-jauh amat satu sama lain. Lah sialnya, karena lagi musim panas, kedua air terjun itu gak ada airnya,ngokk:(




Lanjut lagi kita menuju Bukit Kolema , dari fotonya saya tertarik banget karena ada tulisan besar BAU BAU seperti di Hollywood. Tapi beneran deh, panorama Bukit Kolema ini sungguh ajib, cantik buangeth, gak kebayang kalau matahari terbenam, pasti tempat yang paling cocok untuk menikmatinya.



  


Kota Bau Bau merupakan kota bersejarah karena pada abad ke-15 berdiri Kerajaan Buton (Wolio) yang ikut serta dalam penyebaran agama Islam di Pulau Buton dan wilayah Indonesia Tengah dan Timur. 
Kerajaan ini meniggalkan banyak bangunan bersejarah seperti; Benteng Keraton Buton (Benteng terluas didunia), Masjid Agung Keraton (Masigi Ogena), Masjid Kuba dan Tiang Bendera (Kasuluna Tombi)Semua bangunan bersejarah itu terletak dalam satu komplek dan dipagari oleh dinding-dinding benteng yang terlihat besar dan megah walau dari kejauhan mata memandang. Karena letaknya yang memang berada diatas bukit


Well, bottom line, it was such a Rp.80.000-worth-a-trip  ☼ I should explore Bau Bau since long time ago.




                         



Tiang bendera yang terletak di sebelah kiri Masjid Agung Keraton ini terbuat dari kayu berbentuk bulat dengan tinggi sekitar 21 meter terbuat dari kayu jati. Didirikan bersamaan dengan Mesjid Agung Keraton.  
                     

Batu pelantikan raja-raja



Sisa sisa makam raja-raja Kesultanan Buton

8 comments:

  1. gilaaa bgt lautnya :)

    ReplyDelete
  2. Semakin ke timur semakin bikin speechless emang :-)

    ReplyDelete
  3. Oh benter terbesar ada di sini tho, tapi kayak nya seperti benteng2 yg lain di indonesia. Pasti yaaa gitu deh :)

    ReplyDelete
  4. lumayan terawat kok bo bentengnya, emang luas banget nih benteng, gw malah baru tau benteng terluas dunia ada di Bau Bau, not even di Prancis yang jelas2 negara tua dan doyan perang :)

    ReplyDelete
  5. kak, julia perez fotonya make baju apa?
    *penting*
    hihihihi
    *ya ampun lagi puasa
    .... *kembali melihat foto dan membaca ceritanya... Subhanallah indahnyaaa

    ReplyDelete
  6. saya suka warna biru langitnyaaa, terus kangen bali *hiks*

    ReplyDelete
  7. pernah ke baubau juga yahh..
    lain kali kalo ke sana. jelajahi juga wilayah kabupaten..
    banyak pantai-pantai eksotis

    ReplyDelete

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates