Malta
adalah salah satu dari negara kecil di Eropa yang letaknya berbatasan
dengan laut Mediterania, sebelah selatan Sicily, Italia dan sekitar
200 kilometer dari pantai benua Afrika.
Nama
Malta memang nyaris tak terdengar, paket tour yang kerap ditawarkan
oleh jasa agent perjalanan hampir tidak pernah mencantumkan nama
Malta di dalam daftar paket berlibur ke Eropa sehingga kalah pamor
jika dibandingkan dengan negara tetangganya Italia atau Yunani.
Ibarat kecil-kecil cabai rawit, negara dengan luas 316 km2
ini
justru tidak kalah dengan negara Eropa lainnya, Malta sangatlah
cantik menawan,
menawarkan
banyak potensi wisata alam, dan kultur budaya Malta yang merupakan
perpaduan Arab dan Eropa menjadikan negara ini memiliki eksotisme nya
tersendiri.
Tidak
ada istilah kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Malta, sepanjang
tahun negara ini memiliki cuaca yang bersahabat, bahkan saat musim
dingin pun cuaca hanya berkisaran di angka 10-15 derajat celsius, tak
heran jika wisatawan negara Eropa lainnya memilih berlibur di Malta
pada saat musim dingin tiba.
Wisatawan
yang ingin
berkeliling menikmati kota Malta sangat dimudahkan dalam hal
trasportasi, banyak pilihan jasa kendaraan yang tersedia, mulai dari
jasa sewa mobil, bis umum ataupun bis tourist hop on off. Untuk jasa
sewa mobil, tarif paling murah yang ditawarkan yaitu 25 Euro/hari,
tarif tergantung dari kendaraan apa yang Anda pilih, hanya pastikan
saja bahwa Anda memiliki SIM Internasional yang berlaku dan Anda
tentunya harus cakap mengendarai kendaraan dengan setir sebelah kiri.
Selain
sewa mobil, tersedia juga jasa bis tour
hop on off,
untuk Anda yang ingin hemat waktu dan ingin menikmati highlights
negara Malta dengan nyaman, bis jenis ini bisa menjadi pilihan. Per
orang dikenakan biaya tiket sebesar €15/hari. Bis yang beroperasi
setiap hari dari jam 9 pagi sampai dengan jam 3 sore ini, akan
mengelilingi sejumlah titik wisata, dimana di setiap titik tersebut
para penumpang dapat turun dan kemudian kembali menaikki bis tersebut
kembali untuk melanjutkan perjalanan.
Selain
rent a
car dan
hop on off bus,
jasa transportasi lainnya yang nyaman di kantong adalah bis kota,
transportasi darat yang satu ini memiliki jaringan luas dan
menjangkau seluruh daerah, tiket bisa dibeli untuk rute per hari atau
per 5 hari atau perminggu disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian. Bis
kota berbadan warna kuning ini serupa metro mini di Jakarta, bis nya
pun kadang tua, hanya saja bedanya di Malta semua angkutan umum
diwajibkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di halte yang
tersedia dan tepat waktu sesuai timetable
nya. Seperti halnya double decker yang menjadi icon
negara Inggris, bis kota warna kuning inipun menjadi salah satu
simbol kebanggaan negara Malta, hampir di setiap toko suvenir
terlihat bentuk miniaturnya ataupun dalam bentuk gambar di postcard.
Sebagian
besar wisatawan terlihat memilih untuk mengeksploitasi Malta dengan
menggunakan bis ini, dan tujuan pertama yang selalu menjadi favorite
para pengunjung Malta adalah Mdina
dan Rabat. Terdengar Arabic? Benar sekali! Kultur bangsa Arab di
Malta dalam sisi linguistik memang sangat kental sampai sekarang,
nama jalan-jalan pun masih menggunakan kosakata bahasa Arab, hal ini
disebabkan karena bangsa Arab sempat memerintah negara ini selama 220
tahun sebelum akhirnya dikoloni oleh bangsa
Inggris
dan beberapa bangsa Eropa lainnya.
Mdina
& Rabat
Mdina
adalah kota tua yang dahulunya merupakan ibukota Malta sebelum
akhirnya pindah ke Valleta, posisinya yang terletak di bukit
tertinggi Malta memudahkan mengawasi dan menjaga negara dari serangan
bangsa lainnya. Kota tua bukti sejarah ini sangatlah sunyi, tak heran
disebut sebagai 'silent
city',
ideal bagi siapa pun yang ingin hidup tenang, sejauh mata memandang
kota ini hanya diramaikan oleh turis, dan sekali kali lewat pastur
dan para biarawati sang penghuni kota, kendaraanpun dilarang melewati
area Mdina karena jalan yang sempit dan berbelok menyulitkan
kendaraan itu sendiri dan mengganggu pejalan kaki.
Adalah
Katedral St Paulus yang merupakan icon kota ini, gereja cantik nan
megah ini dibangun pada tahun 1697-1702 untuk menggantikan katedral
Norman yang telah hancur akibat gempa.
Di
Mdina, Anda akan puas berbelanja suvenir khas Malta, berbagai macam
magnet, gelas, postcard dan kaos-kaos bertuliskan 'I
heart Malta'
siap untuk dibeli sebagai buah tangan saat Anda kembali ke tanah air
nantinya.
Tenunan
renda atau lace juga kerap banyak terlihat dijual di toko-toko
suvenir, berbagai macam model mulai dari gaun, taplak meja, sarung
bantal, semua serba renda buatan tangan yang membutuhkan waktu dalam
pembuatannya, tak heran jika semakin besar bentuknya dan semakin
rumit model renda tersebut, maka harga yang ditawarkan juga akan
semakin mahal. Seni merenda ini menjadi salah satu kebudayaan Malta
sejak abad 16 silam, ditekuni secara turun temurun sampai sekarang.
Rabat
terletak hanya kurang lebih 300 meter dari gerbang masuk Mdina, dapat
dikelilingi dengan jalan kaki, susurilah setiap belokkan jalan dan
bercengkramalah dengan penduduk setempat , ucapkanlah
kalimat sebatas 'buongiorno,
como esta?'
(baca: “selamat pagi , apa kabar”) sebagai ice
breaker jika
Anda
ingin berinteraksi, dipastikan mereka akan tersenyum
hangat dan merespons teguran Anda.
Kesederhanaan
penduduk Malta terlihat dengan jelas dari cara berpakaian mereka
sehari-hari, berbeda jauh dari yang biasa terlihat di kota besar
Eropa lainnya, sebut saja seperti di Brussels, Paris atau Roma yang
terlihat lebih modis dan fashionista, but
they are beautiful as they are,
wajah prianya tampan dan wanitanya cantik, perpaduan ras Arab dan
Italia merupakan satu paket sempurna yang menarik perhatian. Sentuhan
interior dan arsitektur bangunannya pun juga tak kalah cantiknya,
warna daun
pintu rumah rata-rata di cat dengan warna merah terang atau biru
menyala, taman depan rumah dan balkon ditanami berbagai jenis bunga
dan tanaman rambat, menjadikannya satu paket estetika yang indah.
Pengetuk
pintu atau door knockers yang menghiasi depan pintu rumah penduduk
juga terlihat unik dengan beraneka ragam bentuk dan warna, mulai dari
gambar ikan, naga, bunga dan lainnya, adapun 'pengetuk pintu'
tersebut memiliki makna dan arti yang disesuaikan dengan kepribadian
pemiliknya.
The
Culinary
Mengunjungi
suatu negara tanpa menikmati cita rasa kuliner khas negara tersebut
rasanya tidak syah.
Adalah
stuffat-tal-fenek
atau
semur daging kelinci yang merupakan salah
satu menu klasik asli asal Malta, daging kelinci tersebut dimasak
dengan bumbu khas Mediteranian, red wine, pasta tomat dan minyak
olive sampai empuk dan kemudian disajikan dengan potongan kentang
panggang.
Restoran-restoran
di Malta saling bersaing dalam menawarkan suasana nyaman demi
didatangi oleh para pengunjungnya, banyak kapal di tepi laut yang
disulap menjadi restoran yang romantis, hal tersebut dikarenakan
prinsip orang Malta yang menyebutkan bahwa urusan makan bukan hanya
untuk kelangsungan hidup tapi juga sebagai ajang keramahtamahan antar
sesama. Sepertinya istilah jawa “mangan ora mangan asal kumpul”
berlaku juga di Malta.
Have
Fun Go Mad in Malta
Untuk
para wisatawan yang masih ingin menghabiskan malamnya, jangan kuatir,
pilihan untuk menikmati night
life di
Malta bisa menjadi pilihan, ibarat Seminyak di Bali, area St Jullien
ini adalah lokasi gaul Malta, bukan hanya banyak ditemukan cafe,
lounge dan bar tapi juga sederetan hotel berbintang, shopping centre
dan butik dari merek papan atas dunia berada di area ini.
Jika
malam tiba, St Jullien seperti layaknya
mini Ibiza, musik berdentum dari masing-masing tempat hiburan yang
sekaligus menawarkan happy
hour
atau potongan harga untuk setiap pembelian beer
atau
coctail.
Terlebih pada saat musim panas, dimana sinar matahari akan terus
bersinar sampai pukul jam 22:30 malam.
Berada
di Malta, hubungan dengan dunia luar tak akan terputus, senantiasa
Anda dapat meng update kepada keluarga dan teman-teman di tanah air
mengenai apa saja yang Anda lakukan selama di Malta, fasilitas wifi
gratis tersedia dimana-mana, bahkan di pelabuhan ferry pun, tak heran
jika Malta dianugerahi penghargaan e-government terbaik dari Komisi
Eropa mengalahkan negara saingan lainnya seperti Swiss dan Islandia,
so untuk Anda yang berjiwa narsis yang mengutamakan keeksisan,
mengunggah foto ke media sosial tentu tidak menjadi masalah :)
Gozo
& Surrounding
Puas
berkeliling kota Malta, tujuan selanjutnya adalah Pulau Gozo, Gozo
adalah pulau terbesar kedua setelah Malta , dimana pulau ketiga
terbesarnya adalah bernama Comino. Jarak tempuh dari Malta menuju
Gozo singkat saja, hanya 30 menit menggunakan kapal ferry dari
pelabuhan di Malta.
Gozo
dan Comino menawarkan pantai-pantai yang indah, paradise
for beach
&
watersport lovers,
rasakan sensasi berenang dan sunbathing
di laut mediteranian yang bewarna biru turqouise
itu. Restoran dan toko suvenir dengan sangat mudah ditemukan di 2
pulau ini dan banyak pilihan hotel yang siap mengakomodasikan
kebutuhan para turis.
Bukan
hanya pantai-pantai menawan yang dapat dinikmati di Gozo, untuk Anda
pencinta bangunan bersejarah, Gozo memiliki situs purbakalan yaitu
Ggantija Temple yang merupakan warisan dunia UNESCO.
Bangunan candi tertua di dunia ini berusia lebih dari 5800 tahun ,
bahkan lebih tua dari bangunan
Stonehenge
di Inggris dan The Great Pyramids di Mesir . Menurut legenda kuno
yang beredar, konon candi ini dibangun dalam waktu satu hari satu
malam oleh raksasa wanita bernama Sunsuna sambil menyusui bayi.
Ggantica sendiri berarti Goa raksasa dalam bahasa Malta.
Details
of Boxes
Bahasa
nasional resmi : Maltese (perpaduan arabic dan italian) dan
Inggris.
Mata
uang Malta : Euro €
Visa
: untuk pemegang paspor RI, visa Malta termasuk dalam visa
schengen,dimana harus diurus sebelum keberangkatan. Hubungi kedutaan
Malta untuk persyaratan dan ketentuannya.
Code
telephone : +356
How
to get there :
1.)
Garuda Indonesia
Jakarta-Amsterdam
dan dilanjutkan dengan Malta Air atau penerbangan Eropa
Lainnya
dengan tujuan Malta
2.)
Alitalia
Jakarta-Roma-Malta
3.)
Ryan Air
Ryan Air
adalah maskapai low budget yang juga melayani penerbangan ke
Malta dari
beberapa kota besar di Eropa.
Where
to sleep :
1.)
Radisson Blu Hotel
St george
bay, st jullians
Telp : +356
2137 4984
Www.radisson.com.mt
2.)
The Marina Hotel
Tigne
seafront,Sliema
Telp : +356
21336461
Www.themarinahotelsliema.com
3.)
Hostel Malti (backpackers)
41Birkirkara
Hill, St. Jullians
Salah satu tempat yang akan saya kunjungi. Thank informasinya mbak.
ReplyDelete