Katanya jangan ngaku orang Maluku kalau gak suka papeda, ah masa sih, walaupun saya berdarah Maluku tapi keknya di rumah kita lebih sering dimasakkin sayur gudeg oleh mami karena beliau dilahirkan dan dibesarkan di tanah Jawa, jadilah kuliner Jawa yang lebih sering kita nikmati daripada makanan khas Maluku dan bisa dihitung pakai jari berapa kali saya menikmati papeda seumur hidup.
Papeda itu salah satu makanan utama di Maluku dan Papua, terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan air panas sampai berbentuk kental seperti lem. Papeda bisa dibilang sama seperti orang Jawa dengan nasinya, makanan pokok dengan rasa tawar ini biasa dimakan bersamaan dengan ikan bakar/goreng atau kuah ikan kuning atau kuah colo-colo ( potongan cabai, bawang merah dan kecap manis dan diberi rasa asam dari potongan jeruk nipis )
Kuah ikan kuning khas Maluku |
Ini dia penampakkan papeda, biasa dimakan dengan cara disedot dan tanpa sendok :) |
OMG :( |
Sewaktu saya berada di Ambon akhir tahun lalu dan berkesempatan mengelilingi pulau ini, di tengah jalan di area desa Liang terdapat banyak sekali hutan sagu dengan ketinggian masing-masing pohonnya sekitar 20 m - 30 m. Dan saya beruntung sekali karena ada beberapa petani sagu yang sedang panen, bapak setengah baya pemilik pohon sagu ini tidak berkeberatan saya melihat dia bekerja, bahkan sesekali menjelaskan bagaimana proses panen sagu sampai bisa dikonsumsi.
Ternyata kegunaan pohon sagu ini sama seperti pohon kelapa yang mulai dari daun sampai batangnya bisa digunakan, daun pohon sagu pun bisa digunkanan sebagai atap rumah dan batang-batangnya bisa dijadikan sebagai kayu bakar untuk memasak.
Batang pohon sagu |
Hutan pohon sagu di Liang |
Ketika pohon sagu dianggap telah siap dipanen, maka hal pertama yang akan dilakukan adalah merubuhkan pohon tersebut dan dipotong hingga tersisa batang, batang itu pun dibelah memanjang sehingga bagian dalam terbuka karena isi dalam batang itulah yang nantinya akan dicacah dan diambil lalu dihaluskan dan disaring. Hasil saringan yang telah dicuci inilah yang adalah pati untuk dijadikan tepung.
Tepung-tepung tersebut lalu disimpan rapi dalam bungkusan daun pisang.
Btw, kamu sudah pernah nyobain makan sagu dan papeda belum? Bagaimana menurut mu? :)
Btw, kamu sudah pernah nyobain makan sagu dan papeda belum? Bagaimana menurut mu? :)
Pati sagu |
ampas sagu |
Duhh Fe, ngiler maksimal lihat foto ketiga pas malam2 gini. Enak bangeet itu segala jenis ikan. Pernah ngerasain Papeda direstoran apa ya namanya didaerah Kelapa Gading. Lebih menikmati kuah ikannya, soalnya ga terbiasa dengan Papeda mungkin ya.
ReplyDeletekalau gak salah yang di Kelapa Gading itu restoran Papua Den, ngetop emang, banyak yg kesitu pengen nyobain makan papeda :)
Deletewah ada ya d gading??? aku coba cari deh ntr..aku juga penasaran ama papeda nya ini mba..klo ikan2nya mah udh percayalah pasti enak ;)
ReplyDeleteEmang sagu bisa dimakan ya mbak? kirain cuma dimanfaatkan sarinya aja.
ReplyDeleteeh itu ampas sagu buat apa mbak?
Penasaran sampai skrg belum kesampaian makan Papeda.. Tapi ikan kuah kuning sering dimasakkin mamer.. Dan itu enakk bgt.. Slrrpp..
ReplyDelete