Menyusuri Kota Tua Tallinn, Estonia

Mr & Mrs Jalan2Liburan in Tallinn, Estonia ;-)

Menyusuri Kota Tua Tallinn, Estonia
Jika saya menengok lagi ke belakang mengenai 3 ibukota Baltic yang sempat dikunjungi, saya rasa Tallinn bisa dibilang yang paling turistik dan modern dibanding Riga dan Vilnius, bisa jadi karena Tallinn hanya kurang dari 2 jam dengan ferry dari Helsinki. Jaraknya yang dekat tersebut memberikan keuntungan untuk Tallinn, paling tidak setiap harinya mereka kedatangan para tamu kapal pesiar yang singgah di Helsinki.
Jadwal ferry pun dikemas sedemikian rupa sehingga turis mudah untuk melakukan excursion 1 hari, pergi pagi dan kembali sore hari dari dan ke Helsinki.

Selain alasan jarak, alasan yang kedua adalah biaya hidup di Tallinn dan Helsinki itu bagai langit dan bumi, alias di Tallin itu murah sekali dibandingkan Helsinki, pemandangan yang saya temui di boarding room sebelum naik ferry ke Helsiki itu seperti pasar lho, banyak banget orang Finlandia yang belanja kebutuhan sehari-hari mereka di Tallinn sampai bertas-tas gitu, belum lagi tentengan stok minuman alkohol mereka.

***


Kota Tua Tallinn, Estonia

Seperti ibukota di Eropa lainnya, kota tua dan alun-alun kota selalu menjadi sasaran utama yang dikunjungi oleh wisatawan. 
Puluhan restoran dengan tema abad pertengahan siap menerima tamu yang ingin tahu mengenai kuliner asli Estonia, para pelayan lengkap menggunakan pakaian yang biasa dipakai manusia pada zaman tersebut eksostis banget dan bikin penasaran pengen masuk lihat restorannya. 
Ternyata interior restoran nya pun dibuat sesuai temanya, lampu redup-redup dan sisanya nyala lilin, dinding batu yang tidak disemen dan musik yang dipilih pun sangat selektif, ih saya jadi ingat soundtrack serial TV Viking deh.



Tallinn memang memiliki atmosfer nya sendiri, selepas dari alun-alun kota yang dipenuhi bangunan bergaya gothic dan puluhan restoran dengan tema abad pertengahan, maka sekeluarnya dari alun-alun terlihat Alexander Nevsky Cathedral, gereja ortodox Rusia dengan kubahnya yang sangat tipikal.

Alexander Nevsky Cathedral, Tallinn

Satu hal yang saya pelajari mengenai perbedaan antara gereja ortodox dan gereja lainnya adalah di gereja ortodox tidak tersedia banyak kursi untuk para jemaatnya, sepertinya mereka melakukan ibadah dengan berdiri. 
Dan ketika mereka memasuki gereja, ritual yang dilakukan adalah mendatangi pigura lukisan para orang suci, menyalakan lilin dan berdoa, kadang mereka mencium pigura itu juga.
Entah sudah berapa banyak gereja ortodox yang saya masuki selama perjalanan kami menyusuri negara-negara pecahan Uni Soviet.

Menyusuri kota tua Tallinn paling tepat adalah dengan berjalan kaki, siap-siap bawa koyok atau minyak hangat dari rumah deh karena jalanan di Tallinn itu kebanyakkan menanjak, serius bikin ngos-ngosan, tapi ya anggap saja olahraga ya, apalagi setiap meter yang akan dilalui adalah hal baru yang belum pernah kita lihat sebelumnya, take a good side of it :-)


Hasil dari menanjak itu adalah panorama kota Tallinn dari puncak, sebelah kiri pelabuhan dan kanan nya kota tua, ah indah banget. Lokasi favorit saya menikmati panorama ini adalah dari Toompea hill yang menyediakan platform untuk para pengunjung menyaksikan panorama dari ketinggian ini, apalagi kalau menjelang matahari terbenam, area ini menjadi area favorit untuk mengabadikan sunset.

Toompea hill - Tallinn

***

Bicara mengenai orang lokal, satu hal yang saya ingat mengenai tabiat mereka adalah suka becanda yang nyinyir, ini sering banget dilakukan oleh pemandu wisata walking tour yang saya ikuti. Dia sempat melontarkan satu pertanyaan:
'apa hal terbaik yang dimiliki oleh Tallinn?'
Tahu gak jawaban dia apa?
'Hal terbaik yang dimiliki oleh Tallinn adalah kita bertetanggaan dengan Helsinki'
Duh hancur banget deh becandanya, semua orang juga tahu kan kalau Helsinki itu ibukota dari negara maju, pendidikan anak sekolah disana selalu berada di ranking terbaik dunia, dan Finlandia sendiri adala negara yang mahal. Dari becandaan nya menunjukkan fakta bahwa Tallinn justru kebalikkannya dari Helsinki :-)

Sebenarnya fakta tersebut bisa dipahami, wong negara ini baru saja merdeka kok, berdasarkan sejarah Estonia beserta negara Baltic lainnya berulang kali menjadi korban jajahan Swedia, Denmark, Jerman, lalu berakhir dengan menjadi satu negara besar komunis Uni Soviet, kurang sengsara apa lagi coba kan? Jadi normal saja kalau negara Baltic ini seperti layaknya anak muda yang sedang mengejar ketinggalan mereka.


Sudah beberapa kali ini saya membahas mengenai negara Baltic, apakah kamu tertarik untuk berkunjung kesana?


Jumpa dengan turis Indonesia yang sedang jalan-jalan ke Baltic dan Helsinki sendirian, great to meet you, Gema! :-)

7 comments:

  1. Suka sama lansekap kotanya~ suka sama bangunannya :D Kalau gak salah ini kota yang terkenal dunia ITnya maju itu ya? Dekat helsinki, teman ada yang pernah kuliah disini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener banget Mi, penemu Skype dari negara ini :-) dimana2 free wifi, gila banget deh keren banget :)

      Delete
  2. ga bakal bosen baca ceritamu mbaa ^o^... ini malah jd penyemangatku utk trs nabung spy bisa kesana :)

    Jalan kaki di eropa itu, walo jlnnya menanjak dan berbatu2, nth knpa ttp ga berasa terlalu capek, drpd kita jln kaki di jalanan jkt yg walo datar, tp bikin sesak napas :D . Pertama panasnya ga nahan, kedua polusi ;p

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung cuaca jg sih, kalau summer jalan kaki mabok juga ha ha ha

      Delete
  3. Mbak, di Tallinn ada muslim market atau mid east town gitu ngga untuk cari makanan halal?

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf kurang tahu, makanan halal palingan pesan yang veggies2 aja kali ya amannya :)

      Delete
  4. Halo. Kalau early December, di negara Baltic udah turun salju belum ya ? thanks

    ReplyDelete

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates