Saya ikut tersenyum dari kejauhan saat kedua nona ini tertawa terbahak tanpa saya tahu ada lelucon apa disana.
Saya ikut bahagia melihat bahasa tubuh yang spontan tanpa drama.
Saat itu saya menyakini, senyum dan bahagia ternyata memang menular.
Tapi itu dulu...dulu sebelum peperangan antar saudara di negeri mereka belum terjadi.
Dulu.....saat seorang Mubarak masih nyaman duduk di singgasana.
Dulu....ketika arti demokrasi masih abu-abu.
Sekarang...tertawa di Mesir sepertinya harga yang mahal, tak tahu mana yang lawan dan mana yang kawan. Semua bersenjata dan bekas darah kering tercium dimana-mana.
Apa persamaan dulu dan sekarang? Sama-sama rakyat kecil lah yang jadi korbannya.
Hai nona manis, apakah kalian baik-baik saja disana?
foto candid yang bikin ikut senyum, sekaligus haru :')
ReplyDeleteCakep kakak, itu ce pasti ketawa di godain co2 di belakang nya :)
ReplyDeletegw sedih bgt setiap liat foto ini & album foto Mesir lainnya :-(
ReplyDeleteMakassii kak badai:-)
Mas cumi: mereka mahasiswa Universitas Cairo yg terkenal bgt itu, ini mereka lg di dpn kampus mereka:)
kerennnn candidnya :)
ReplyDeletebahkan hanya dengan terdiam dan memandangi fotonya saja bisa ngebuat aku ikutan tersenyum :)
Mei : Ambilnya dari dalam mobil pas on the way ke Piramid tuh, pas banget lampu merah :))
ReplyDelete