Setiba
di pusat kota Bergen, saya pun segera mencari Bryggen,
jejeran rumah kayu warna-warni di seberang danau yang masuk dalam
daftar Unesco World heritage. Tampilan deretan rumah kayu Bryggen ini kerap kali tampil di buku panduan wisata Norwegia.
Untunglah ternyata mencari Bryggen tidak sulit, karena letak hotel yang kebetulan pas di belakang deretan rumah kayu ini, selain itu lokasi nya pun memang di tengah pusat kota Bergen.
Rumah-rumah itu beralih fungsi menjadi restoran, studio seniman, workshop pengrajin, butik kecil dan
bahkan kantor.
Tampak tugu berwarna hitam, yang menjelaskan bahwa daerah itu
termasuk dalam list Unesco World Heritage.
Memang
nampak terlihat bahwa umur rumah kayu itu sudah tua dan reot, jika
dilihat dari seberang jalan malah akan terlihat miring, bukan,
kesalahan bukan pada mata Anda, bangunan rumah kayu tersebut memang
sudah berusia uzur, maklumlah karena dibangun sejak abad 18 silam.
Sebagai salah satu atraksi paling populer Bergen, Bryggen menarik
minat 869.686 pengunjung pada tahun 2011.

ya ampun cantik betuuul kotanya yah.. ini yg suka bikin iri. di indonesia, bangunan2 lama malah diancurin dan dijadiin mall. yg gak diancurin, dibiarin aja tanpa dirawat. padahal itu aset tourism yg sangat bisa dijual. ih sebel :D
ReplyDeleteKek di jakarta kota tua tuh ya ngenes bgt...
ReplyDeleteRumah2 ini pdhl udah ampe miring2 gitu, serem ngeliatnya tp cantik in the same time :-)
Pagi-pagi mau ke kantor, baca blog ini, aahh you made my monday morning. Keren abis ya, sayang jauh betul dari Indonesia hehehe
ReplyDelete*langsung nyari pintu kemana saja nya doraemon*
ReplyDeleteTesya : ah come on, 16 jam lah dari Jakarta :)
ReplyDeleteFahmi : huahahaaa kl uda ketemu, aku pinjem..pengen balik lagi juga :)
ReplyDeleteah, keren ya kak!
ReplyDeleteini harus jadi contoh buat pemerintah kita nih, siapa tau kawasan kota tua nanti bisa jadi Unesco World Heritage juga, amin. :)
Keren banget ... kayak di pelem2 ......
ReplyDelete